Proses pembuatan kain tenun (foto: Instagram/@tenun_wan_fitri)
RIAU1.COM - Berkat jasa-jasanya memajukan budaya tenun Riau, Mursidah atau Puan Hj. Mursidah dihadiahi gelar adat Ingatan Budi dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau.
Pemberian gelar adat ini dilakukan pada tahun 2018 silam dinukil dari lamriau.id, Minggu, 5 Juli 2020.
Kiprahnya dimulai saat merintis usaha kerajinan tenun sejak 1969 saat masih berdomilisi di Bengkalis.
Begitu memutuskan pindah ke Pekanbaru pada 1980an namanya mulai dikenal. Itu karena dia dianggap selalu konsisten dalam mempertahankan kerajinan tenun asal Melayu Siak.
Termasuk mampu mempertahankan motif tenun tradisional Riau beserta filosofinya.
Begitu tenarnya di Pekanbaru, kerajinan tenun yang diberinya nama Tenun Wan Fitri ini kerap dipakai oleh para pejabat negara.
Salah satunya pernah dipakai oleh Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono beserta istri Ani Yudhoyono ketika berkunjung ke Riau.
Untuk membuat satu buah kain tenun membutuhkan waktu hingga tiga hari tergantung tingkat kerumitan motif. Itu karena dia masih menggunakan alat tenun bukan mesin.