DBD di Pekanbaru Capai 417 Kasus di Semester Pertama Tahun Ini, 6 Pasien Masih Dirawat

DBD di Pekanbaru Capai 417 Kasus di Semester Pertama Tahun Ini, 6 Pasien Masih Dirawat

3 Juli 2020
Ilustrasi nyamuk Aedes Aegyti.

Ilustrasi nyamuk Aedes Aegyti.

RIAU1.COM -Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang tercatat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru hingga pekan ke-26 tembus di angka 417 kasus. Data yang dihimpun Diskes Kota Pekanbaru dari 21 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), jumlah tersebut tersebar di 12 Kecamatan di Pekanbaru. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pekanbaru Maisel Fidayesi mengatakan, Kecamatan Tenayan Raya menjadi penyumbang kasus tertinggi, yakni mencapai 77 kasus. Dari Januari sampai akhir Juni 2020 ini, ada 417 kasus yang tersebar di 12 Kecamatan.

Jumlah sebaran kasus di beberapa kecamatan di antaranya, Kecamatan Sukajadi 16 kasus. Kecamatan Senapelan 15 kasus. 

Kecamatan Pekanbaru Kota 7 kasus. Kecamatan Rumbai Pesisir 18 kasus.

Kecamatan Rumbai 26 kasus. Kecamatan Limapuluh 33 kasus.

Kecamatan Sail 5 kasus. Kecamatan Bukit Raya 47 kasus. 

Kecamatan Marpoyan Damai 56 kasus. Kecamatan Tenayan Raya 77 kasus.

Kecamatan Tampan 68 kasus. Kecamatan Payung Sekaki 49 kasus. 

Menurutnya Maisel, lingkungan menjadi faktor utama terjadi peningkatan kasus DBD. DBD disebabkan gigitan nyamuk Aedes agepty. Sementara nyamuk Aedes agepty bersarang dan berkembang biak pada lingkungan yang kumuh. 

"Lewat Puskesmas, kami memberi penyuluhan ke masyarakat terkait mencegah DBD ini," jelasnya.

Masyarakat diimbau untuk melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal. Lewat gerakan 3M, menguras bak mandi, mengubur barang bekas dan menutup bak penampungan. Jika didapati gejala-gejala DBD seperti demam tinggi, muntah, dan terjadi bintik merah pada kulit supaya segera memeriksakan diri. 

"Karena DBD tidak main-main. Harus mendapatkan penanganan yang cepat dari medis," tegasnya. 

DBD sendiri dapat berujung kematian jika mendapatkan penanganan medis yang lambat. Dari total kasus, sebanyak 6 orang masih dirawat. Sementara yang lainnya sudah sembuh.