Wali Kota Pekanbaru Perintahkan Dinkes Telusuri Perjalanan Warga Batam Kepri Positif Corona yang Datang dari Kuansing

9 Juni 2020
Wali Kota Pekanbaru Firdaus. Foto: Surya/Riau1.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Dinas Kesehatan (Dinkes) Pekanbaru diperintahkan untuk menelusuri perjalanan dan orang-orang yang berkontak dengan warga asal Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Warga Batam berinisial TJM (40) ini ternyata menggunakan ini ternyata dua bulan di Teluk Kuantan, Ibu Kota Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing).

"Dari pasien yang terakhir ini, saya mendapat informasi bahwa pasien positif corona hari ini berada di Kuansing sekian lama. Yang jadi tanda tanya kita, meski pun kasusnya dinyatakan impor, dari rentang waktunya bahwa pasien ini tidak bawa dari sana (Batam)," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus usai finalisasi Perwako New Normal di Ruang Multimedia Mal Pelayanan Publik (MPP), Selasa (9/6/2020).

Kenyataannya, pasien ini dinyatakan positif corona saat masuk ke Pekanbaru. Padahal, Kabupaten Kuansing dipetakan sebagai zona hijau. 

"Nanti saya minta pelaksana tugas (Plt) kadis kesehatan agar berkoordinasi dengan Pemkab Kuansing. Apakah memang terbawa dari Batam atau tertular di Riau? Saya rasa itu tidak mungkin. Oleh sebab itu, waspada, waspada, dan waspada," ucap Firdaus.

Diberitakan sebelumnya, setelah pasien asal Kabupaten Natuna, giliran warga Batam Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang terdeteksi positif corona di Pekanbaru. Perjalanan pasien ini cukup panjang, mulai dari Kota Tarutung (Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara) hingga ke Teluk Kuantan (Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau).

Juru Bicara Bidang Kesehatan Tim Gugus Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kota Pekanbaru Dokter Mulyadi, Selasa (9/6/2020), mengungkapkan, kasus konfirmasi positif bertambah satu orang hari ini. Pasien adalah Nyonya TJM (40). Pasien adalah warga Kecamatan Batu Aji, Batam, Kepri. 

"Kasus ini ditemukan di Kota Pekanbaru. Pasien punya riwayat perjalanan yang cukup banyak," katanya.

Perjalanan pasien diawali pada 29 Februari 2020 lalu. Pasien berangkat dari Batam ke Kota Tarutung. Pasien berada di Tarutung sekita tiga pekan. 

"Pasien melayat orang tuanya meninggal. Pada 16 Maret, pasien berangkat dari Tarutung menuju Teluk Kuantan bersama keluarga dengan menggunakan mobil pribadi," jelas Dokter Mulyadi.

Rombongan tiba di Teluk Kuantan pada 17 Maret 2020. Pasien berada di Teluk Kuantan selama dua bulan.

Pasien tidak ada riwayat berpergian di Teluk Kuantan. Pada 5 Juni, pasien berangkat dari Teluk Kuantan ke Pekanbaru dengan menggunakan mobil angkutan sewa.

"Ada empat penumpang di dalamnya. Mobil sempat berhenti di SPBU di perbatasan Pekanbaru," sebut Dokter Mulyadi.

Sesampainya di Pekanbaru, pasien diperiksa di Rumah Sakit Awal Bros Jalan Jenderal Sudirman. Pasien menjalani rapid test dan hasilnya reaktif. 

Pasien ini dijadikan pasien dalam pengawasan (PDP). Pasien dilakukan swab (pengambilan sampel lendir pada saluran pernafasan) pada 5 Juni. 

"Hasil swab pasien keluar hari ini yaitu positif corona. Jadi kasus ini masih impor atau berasal dari luar Pekanbaru. Sehingga total kasus positif sebanyak 42 orang di Pekanbaru," ujar Dokter Mulyadi.