6 Mal Diizinkan Beroperasi, 1.300 Masjid dan Musala Dilarang Gelar Salat Tarwarih dan Idulfitri Selama PSBB
Wali Kota Pekanbaru Firdaus. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Enam mal dipadati pengunjung dengan momen jelang hari raya Idulfitri meski dalam masa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru. Sebaliknya, 1.300 masjid dan musala dilarang menggelar salat Idul Fitri dengan alasan seluruh kecamatan di Pekanbaru zona merah pandemi virus corona.
Wali Kota Pekanbaru Firdaus di teras Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Pekanbaru, Selasa (19/5/2020), mengatakan, jika dibandingkan pertemuan di pusat perbelanjaan dengan rumah ibadah, maka titik yang paling ramai itu adalah rumah ibadah. Di Pekanbaru, ada sekitar 1.300 masjid dan musala.
"Jika kami biarkan melaksanakan ibadah berjemaah 50 orang saja salat Tarawih di bulan Ramadan, maka akan ada 70.000 orang bertemu setiap malam pada waktu dan tempat yang sama. Ini risikonya lebih tinggi," jelas Firdaus.
Berbeda dengan di mal. Di Pekanbaru, hanya ada 6 mal. Sedangkan toko-toko yang buka dalam momen Idulfitri pasti lebih sedikit dari jumlah masjid. Pekanbaru juga hanya memiliki 16 pasar, baik dikelola pemerintah maupun masyarakat.
"Orang yang datang ke mal atau toko tidak dalam waktu yang sama. Salah satu mal bahkan membatasi orang yang masuk ke dalam," ucap Firdaus.
Mal itu lebih luas ruang geraknya. Physical distancing (jaga jarak antar manusia) masih bisa dijaga.