Cukup Lama Dipantau Warga Jalan Durian, Indekos Berkedok Salon Disegel Permanen Satpol PP Pekanbaru

20 April 2020
Petugas Satpol PP Pekanbaru menyegel Salon Novi yang terindikasi jadi aktivitas proatitusi di Jalan Durian, Senin (20/4/2020). Foto: Surya/Riau1.

Petugas Satpol PP Pekanbaru menyegel Salon Novi yang terindikasi jadi aktivitas proatitusi di Jalan Durian, Senin (20/4/2020). Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Aktivitas sebuah salon di Jalan Durian, Kelurahan Labuhbaru Timur, Kecamatan Payung Sekaki, ternyata sudah lama membuat warga sekitarnya curiga. Berdalih hanya sekadar salon, rumah toko tersebut malah dimanfaatkan untuk indekos pria dan wanita.

Abdul Gani, Ketua RT setempat, Senin (20/4/2020), mengatakan, penyewa ruko ini awalnya membuka izin salon pada Desember 2019 lalu. Rupanya, si penyewa membuat usaha indekos campur laki-laki dan perempuan.

"Kata si penyewa, kamar indekos laki-laki di bawah dan kamar indekos perempuan di lantai dua. Ternyata, kamar keduanya dicampur," ujarnya.

Melihat aktivitas indekos campur jenis kelamin berdalih salon itu, warga melakukan pemantauan. Laporan dari warga bahwa aktivitas di salon tersebut sudah melenceng.

"Penghuninya masuk sekitar pukul 01.00 WIB. Kemudian, mereka keluar kalau agak sepi," cerita Abdul.

Ia sempat menanyakan aktivitas salon dan indekos itu. Ternyata, penyewa ruko membawa orang dari Jakarta dan Rengat.

"Kami menemukan enam perempuan dan lima laki-laki ditambah bayi berumur 2 tahun," ucap Abdul.

Sejak ada kasus corona di Pekanbaru, maka dibentuklah siskamling terpadu oleh pemerintah. Dengan siskamling ini, warga menelusuri lebih dalam aktivitas salon dan indekos tersebut.

"Kami mulai menelusuri. Malam itu, saya didampingi oleh Babinsa," sebut Abdul.

Kesempatan yang sama, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pekanbaru Agus Pramono mengatakan, penyewa ruko telah meresahkan warga sekitar. Jika suatu tempat tertentu telah membuat resah warga di sekitarnya, maka harus ditutup sementara waktu. 

"Di sini (Salon Novi) ada lima laki-laki dan enam perempuan. Satu di antaranya pemilik. Jadi, ada lima pasangan terindikasi prostitusi," ungkapnya.

Karena itu, usaha salon ini disegel permanen. Salon ini tidak boleh lagi beroperasi.