Nilai Ambang Batas 217, Wali Kota Pekanbaru Minta Peserta SKD CPNS Tak Percaya Iming-Iming Calo

Nilai Ambang Batas 217, Wali Kota Pekanbaru Minta Peserta SKD CPNS Tak Percaya Iming-Iming Calo

17 Februari 2020
Wali Kota Pekanbaru saat meninjau proses ujian SKD CPNS di SKA Co Ex, Senin (17/2/2020). Foto: Surya/Riau1.

Wali Kota Pekanbaru saat meninjau proses ujian SKD CPNS di SKA Co Ex, Senin (17/2/2020). Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Sekitar 16.854 peserta ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk Pemko Pekanbaru akan menjalani ujian mulai 17-26 Februari 2020 di SKA Co Ex. Para peserta ujian harus melewati nilai ambang batas (passing grade) yaitu 271.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus usai meninjau pelaksanaan ujian SKD, Senin (17/2/2020), menyampaiakan terima kasih kepada Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Regional XII Riau. Sesi pertama ujian SKD berlangsung lancar.

"Dari hasil peninjauan tadi, saya melihat minat para peserta untuk menjadi pegawai negeri cukup tinggi. Padahal, CPNS yang diterima hanya 360 orang," ujarnya.

Untuk diketahui, pendaftar CPNS yang lulus seleksi administrasi sebanyak 16.854 orang. Jadi, ujian dibagi menjadi lima sesi dalam satu hari.

Satu sesi diikuti 380 peserta. Di sesi pertama, tidak hadir 40 orang.

"Di detik-detik terakhir, kami melihat perjalanan ujian SKD ini. Ujian menggunakan menggunakan komputer," ungkap Firdaus.

Soal dalam satu komputer dengan komputer yang lain tidak sama. Jadi, para peserta tidak bisa menyontek. Setelah ujian, para peserta sudah langsung tahu nilainya. 

Dalam ujian SKD ini ada tiga kelompok penilaian. Pertama, tes wawasan kebangsaan dengan passing grade 65.

Tes intelijensi umum dengan passing grade 80. Tes karakteristik pribadi dengan passing grade 126. Total passing grade yang harus dipenuhi adalah 271. 

Ketiga penilaian harus lulus. Setelah itu, nilai peserta diranking mulai dari nilai tertinggi hingga berjumlah 360 orang, sesuai kuota CPNS yang diterima Pemko Pekanbaru. 

Artinya, tidak bisa satu orangpun bisa dibantu. Jadi kepada orangtua peserta kalau masih ada juga yang mengiming-imingi bahwa dia (calo) dekat dengan pejabat tertentu, hal itu tidak ada. 

"Hanya Allah lah yang tahu. Usaha, doa, ikhtiar, doa orangtua, doa peserta itulah yang menentukan lolos dan tak lolos. Anak wali kota saja tak bisa dibantu," ucap Firdaus.