17 Pelajar SMP dan SMK Tertangkap Basah Main PlayStation dan Warnet di Jalan Suka Karya Pekanbaru

17 Pelajar SMP dan SMK Tertangkap Basah Main PlayStation dan Warnet di Jalan Suka Karya Pekanbaru

29 Januari 2020
17 pelajar yang terjaring di warnet saat jam sekolah digiring petugas Satpol PP Pekanbaru untuk didata, Rabu (29/1/2020). Foto: Surya/Riau1.

17 pelajar yang terjaring di warnet saat jam sekolah digiring petugas Satpol PP Pekanbaru untuk didata, Rabu (29/1/2020). Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Sebanyak 17 orang pelajar diamankan pelajar SMP dan SMK terjaring razia petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekanbaru, Rabu (29/1/2020). Mereka tertangkap basah sedang bermain di warung internet (warnet) dan warung PlayStation.

Kepala Bidang Operasional (Kabid Ops) Satpol PP Pekanbaru Desheriyanto mengatakan, pihaknya mendapat informasi dari masyarakat tentang banyaknya pelajar yang bermain di warnet dan warung PlayStation saat jam sekolah di Jalan Suka Karya, Kecamatan Tampan. Menindaklanjuti laporan tersebut, maka razia dilakukan di wilayah yang disebutkan.

"Ada beberapa warnet dan warung Playstation setiap harinya terindikasi menampung para pelajar untuk bermain di sana saat jam sekolah. Ada sekitar 15 warnet dan satu PlayStation yang kami razia," ungkapnya.

Di dalam 15 warnet dan satu warung PlayStation itu didapati 17 pelajar sedang bermain. Para pelajar ini terdiri dari pelajar SMP dan SMK.

Atas temuan dalam razia ini, maka 15 pemilik warnet tersebut akan dipanggil ke Kantor Satpol PP pada Kamis (30/1/2020) dan Jumat (31/1/2020). Pemanggilan guna mengetahui kondisi, perizinan, dan kewajiban yang harus dipenuhi ke Pemko Pekanbaru.

"Dalam pemanggilan itu, kami juga akan memberikan arahan kepada mereka agar melarang para pelajar bermain di warnet saat jam sekolah," ucap Desheriyanto.

Para pelajar yang terjaring razia ini akan dipulangkan setelah pihak sekolah atau orangtua dihubungi oleh masing-masing pelajar. Pihak sekolah juga akan diberi arahan agar mengawasi anak didiknya.

"Kami juga memperingatkan para orangtua para pelajar itu agar mengawasi anaknya," tegas Desheriyanto.