15 Pengelola Warnet Datangi Kepala Satpol PP Pekanbaru, Boleh Beroperasi 24 Jam Asal Disetujui Ketua RT dan RW

15 Pengelola Warnet Datangi Kepala Satpol PP Pekanbaru, Boleh Beroperasi 24 Jam Asal Disetujui Ketua RT dan RW

17 Januari 2020
Kepala Satpol PP Pekanbaru Agus Pramono saat memberikan pengarahan kepada 15 pengusaha warnet, Jumat (17/1/2020). Foto: Surya/Riau1.

Kepala Satpol PP Pekanbaru Agus Pramono saat memberikan pengarahan kepada 15 pengusaha warnet, Jumat (17/1/2020). Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Pasca penyegelan dua warung internet (warnet) oleh tim Yustisi Kota Pekanbaru, sekitar 15 mendatangi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) Pekanbaru. Mereka diberi arahan mengenai aturan waktu operasional.

“Malam tadi kita sebar undangan pemanggilan kepada warnet yang buka lebih dari jam 10.00 malam. Mereka diminta datang untuk pertemuan,” ujar Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Agus Pramono, Jumat (17/1/2020).

Satpol PP Pekanbaru menyebar undangan masing-masing kepada dua pemilik warnet di setiap kecamatan. Pada pertemuan dengan pengusaha warnet yang diundangnya tersebut, ia mengimbau agar warnet yang tidak masuk dalam organisasi agar supaya segera bergabung. Hal ini agar para pengusaha warnet mendapat pembinaan dan sosialisasi.

“Sekali lagi, saya tegaskan kepada para pengusaha warnet agar mengurus izin kepada Pemko Pekanbaru,” tegasnya.

Warnet akan dilakukan penyegelan apabila pihak kepolisian menangkap penjudi di warnet tersebut. Kedua, masyatakat ada yang lapor warnet membuat resah. Terakhir, warnet tidak mengantongi izin.

“Saya beri ultimatum kepada mereka agar mematuhi peraturan daerah. Saya tegaskan jangan ada perjudian dan jangan ada situs porno,” ungkapnya.

Disinggung mengenai banyak warnet yang saat memiliki jam operasional 24 jam, hal itu diperbolehkan. Asalkan, warnet mengantongi izin dari ketua RT dan ketua RW serta masyarakat setempat.

Sementara itu, salah seorang oengusaha warnet, Ari Gunawan usai pertemuan saat diwawancarai mengatakan dirinya mendukung penuh peraturan yang dihalankan Pemko Pekanbaru terhadap operasional warnet.

“Kalau soal peraturan, saya bersama rekan-rekar pengelola warnet saya rasa komit. Harapannya kalau bisa warnet itukan bisa menjadi warnet yang sehat,” terangnya.

Untuk itu, ia pun berharap kepada rekan-rekan seprofesinya yang menjalankan usaha warnet agar menjadikan warnet sebagai sarana untuk mendidik, bukan untuk bermain.

“Saya harapkan kepada orang tua juga berperan dalam hal ini, agar bisa menjaga anak-anaknya, dan lebih mengontrol aktifitas sehari-harinya,” pintanya.