Banyak Kredit Macet, Pemko Tempatkan Sekda di Dewan Komisaris BPR Pekanbaru
Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Mohammad Noer. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru mengintervensi manajemen Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pekanbaru dengan menempatkan sekretaris daerah di jabatan komisaris. Karena, banyak kredit macet yang mengancam bank ini dibubarkan.
Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru M Noer, Minggu (8/12/2019), mengungkapkan, ia masuk ke BPR Pekanbaru bukan karena mengejar jabatan. Tapi, jabatan ini adalah sebuah beban.
"Karena wali kota melihat kondisi BPR Pekanbaru sudah sakit. Kami juga prihatin," katanya.
Situasi yang menimpa BPR Pekanbaru ini dikarenakan Pemko Pekanbaru kurang peduli dengan aset perbankan ini. Makanya, M Noer masuk menjadi bagian BPR Pekanbaru.
"Saya masuk untuk menyelamatkan BPR Pekanbaru. Agar, bank ini dikelola secara profesional," sebut M Noer.
Jika tidak diselamatkan, ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Pertama, aset BPR Pekanbaru makin habis. Kedua, BPR Pekanbaru bisa dibubarkan.
"Kalau dibubarkan, utang piutang akan mengejarnya karena banyak yang macet. Jadi, saya masuk bersama komisaris lainnya dan jajaran manajemen untuk mengevaluasi BPR Pekanbaru," ucap M Noer.
Pendapatan M Noer di komisaris BPR Pekanbaru sudah melalui beberapa ketentuan. Meski, Pemko Pekanbaru memiliki saham di sana.
"Jadi bukan sembarangan saja. Ada syarat-syarat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang harus dilalui," jelas M Noer.
Untuk menjadi seorang komisaris di BPR Pekanbaru, M Noer harus menjalani sertifikasi, ujian, dan pendidikan kilat. Selanjutnya, M Noer harus menjalani asesmen OJK untuk mendapatkan kelayakan menjadi seorang komisaris.
"Dewan direksi yang lama sudah bekerja maksimal. Tapi kondisinya tidak memungkinkan lagi," kata M Noer lagi.