Kemen PUPR Ungkap 80 Juta Penduduk Belum Punya Akses Air Minum yang Layak

Kemen PUPR Ungkap 80 Juta Penduduk Belum Punya Akses Air Minum yang Layak

15 November 2019
Kepala Puslitbang Kemen PUPR Dian Irawati. Foto: Surya/Riau1.

Kepala Puslitbang Kemen PUPR Dian Irawati. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Sekitar 80 juta penduduk belum punya akses air minum yang layak. Karena itu, Indonesia telah membuat memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan juga sanitasi bagi penduduknya.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Perumahan dan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) Dian Irawati dalam sosialisasi teknologi bidang air minum dan lingkungan permukiman di Hotel Pangeran Pekanbaru, beberapa hari lalu, mengatakan, populasi urbanisasi Indonesia pada 2017 hampir mencapai 55 persen. Angka tersebut berdasarkan catatan Bank Dunia.

"Sehingga, Indonesia berada di kategori menengah urbanisasi. Namun, dukungan infrastruktur pemukiman, khususnya akses air dan sanitasi yang baik, belum dapat dirasakan oleh semua masyarakat," jelasnya.

Hingga saat ini, lebih dari 90 persen keluarga di Indonesia masih mengandalkan sanitasi setempat. Pada sektor air minum masih perlu 29,96 persen atau sekitar 80 juta penduduk belum memiliki akses air minum yang layak. Kebiasaan membuang sampah ke saluran air dan sungai, angkanya masih cukup besar.

"Oleh karena itu, Indonesia telah membuat target untuk mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2030. Target pembangunan berkelanjutan ini guna memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih dan juga sanitasi bagi semua," jelas Dian.

Indikator manajemen air bersih dan sanitasi tersebut antara lain, akses terhadap air minum layak, akses terhadap sanitasi yang layak, kualitas air dan limbah, serta pemanfaatan pengelolaan dan pelestarian sumber daya air.