Gas Elpiji 3 Kg Langka di Perbatasan Pekanbaru-Kampar, Warga Keluhkan Harga Naik 2 Kali Lipat

6 November 2019
Ilustrasi warga antre saat membeli gas elpiji 3 kg. Foto: Surya/Riau1.

Ilustrasi warga antre saat membeli gas elpiji 3 kg. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Gas elpiji 3 Kilogram (Kg) langka di perbatasan Kota Pekanbaru-Kabupaten Kampar. Warga Jalan Suka Karya Panam (Pekanbaru) dengan Desa Tarai Bangun (Kampar) mengeluhkan kelangkaan gas elpiji khusus untuk rakyat miskin.

Selpi, ibu rumah tangga (IRT) yang tinggal di perumahan sekitar Tarai Bangun, Kampar, menyebutkan gas 3 kg sulit ditemukan sejak sepekan lalu. Gas elpiji kosong di pangkalan kosong.

"Di warung ada tapi mereka menjualnya Rp30 ribu per tabung 3 kilogram," sebutnya.

Hal serupa juga dikatakan Sari, karyawan swasta yang tinggal di perbatasan Suka Karya (Kualu)-Tarai Bangun. Harga gas elpiji 3 Kg berkisar antara Rp28.000 hingga Rp30.000 per tabung. 

Harga tersebut jauh dari batas aturan yang ditetapkan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru atau Kampar. Sebab harga eceran tertinggi (HET) elpiji 3 kg hanya seharga Rp18 ribu per tabung.

Untuk itu Sari berharap pemerintah segera baik Pemko Pekanbaru atau Pemda Kampar segera menertipkan pihak-pihak yang membeli untuk dijual kembali. 

"Itu gas elpiji bersubsidi. Kami minta ditertibkan yang suka beli gas bersubsidi dalam jumlah banyak. Kasihan kami harus membeli dengan harga mahal," sebutnya.