Kabut Asap Makin Pekat, Wali Kota Pekanbaru Perintahkan Disdik Tambah Libur Sekolah 2 Hari Lagi

Kabut Asap Makin Pekat, Wali Kota Pekanbaru Perintahkan Disdik Tambah Libur Sekolah 2 Hari Lagi

11 September 2019
Asap tebal kiriman dari Sumsel dan Jambi menyelimuti Kota Pekanbaru, Rabu (11/9/2019). Foto: Riau1.

Asap tebal kiriman dari Sumsel dan Jambi menyelimuti Kota Pekanbaru, Rabu (11/9/2019). Foto: Riau1.

RIAU1.COM -Kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) makin tebal hari ini. Pemko Pekanbaru mengambil kebijakan menambah libur sekolah dua hari lagi.

Kabag Humas Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru Mas Irba Sulaiman, Rabu (11/9/2019), mengatakan, kepala laboratorium Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) melaporkan kondisi kabut asap hasil penghitungan dari pukul 15.00 WIB pada 10 September hingga pukul 15.00 WIB hari ini. Kesimpulannya, kepekatan kabut asap dari level 111 naik menjadi 118.

"Berdasarkan laporan dari kepala laboratorium DLHK itu, wali kota memerintahkan Dinas Pendidikan (Disdik) untuk meliburkan sekolah dua hari lagi yaitu Kamis dan Jumat," ujarnya.

Meski sudah empat hari libur sekolah, pendidikan anak didik tidak akan tertinggal. Pasalnya, tugas tambahan sudah diberikan kepada para anak didik sebelum libur sekolah kemarin.

Di samping laporan DLHK, wali kota juga menerima laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pekanbaru. Disampaikan, kabut asap akan makin tebal di Pekanbaru dalam dua hari ke depan.

"Pantauan BMKG, jumlah titik api di Sumatera Selatan dan Jambi melebihi batas. Dua hari ke depan, Pekanbaru akan terus mendapat asap kiriman dari dua provinsi tersebut," ungkap Irba.

Diberitakan sebelumnya, kabut asap pekat yang menerjang Kota Pekanbaru berasal dari hasil pembakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan Jambi. Kabut asap di dua provinsi itu itu didorong angin dari arah Selatan menuju ke Pekanbaru dan dua negara tetangga.

"Asap yang datang ke Pekanbaru ini berasal dari Sumatera Selatan. Hari ini, sekitar 450 titik terdapat di provinsi itu," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus usai menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) di Gedung Rektorat Universitas Islam Riau (UIR), Rabu (11/9/2019).

Kemudian, sekitar 300 titik api juga didapati di Provinsi Jambi. Sedangkan di Provinsi Riau ditemukan 250 titik api.

"Jadi, jumlah titi api naik dari hari kemarin. Kalau kemarin di Riau hanya 138 titik api," sebut Firdaus.

Titik api di Provinsi Riau banyak didapati di Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Pelalawan, dan Kabupaten Rokan Hilir. Titik api tidak ada di Pekanbaru. 

"Saat ini, angin berhembus dari Selatan. Artinya, kabut asap dari Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau bagian Selatan, berkumpul di Pekanbaru," ungkap Firdaus.

Kualitas udara sangat ditentukan oleh aktivitas titik api di luar wilayah Kota Pekanbaru. Kabut asap juga dialami dua negara tetangga yaitu Singapura dan Malaysia.

"Saya mengimbau kepada yang rentan seperti anak-anak berusia di bawah lima tahun (balita) dan ibu hamil agar menghindari untuk berada di ruang terbuka. Perbanyak aktivitas di dalam rumah. 

Kabut asap akibat karhutla makin pekat di Kota Pekanbaru, Selasa (10/9/2019). Akhirnya, Pemko Pekanbaru memutuskan untuk meliburkan sekolah mulai Selasa dan Rabu.

"Melihat kondisi terkini tentang perkembangan kabut asap yang menyelimuti Kota Pekanbaru atas karhutla di sejumlah daerah, maka wali kota Pekanbaru mengintruksikan kepada Sekretaris Daerah untuk menetapkan libur sekolah terhitung Selasa dan Rabu tanggal 10-11 September 2019," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal.

Keputusan meliburkan sekolah ini setelah menerima saran dan masukan serta kajian teknis dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Informasi ini segera disampaikan secara berjenjang kepada seluruh kepala sekolah.

"Kepada para orangtua murid agar memastikan anak-anaknya tidak berada atau berkeliaran di luar rumah atau ruangan. Apabila beraktivitas di luar ruangan, agar selalu menggunakan masker," pinta Jamal.