Wali Kota Pekanbaru Bersama 11 Wali Kota Lainnya Laporkan Hasil Raker Apeksi ke Wapres JK

1 September 2019
Wapres Jusuf Kalla usai bertemu dengan 12 wali kota, salah satunya Wali Kota Pekanbaru Firdaus (kanan), Jumat (30/8/2019). Foto: Istimewa.

Wapres Jusuf Kalla usai bertemu dengan 12 wali kota, salah satunya Wali Kota Pekanbaru Firdaus (kanan), Jumat (30/8/2019). Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -Sebanyak 12 wali kota melaporkan hasil rapat kerja (Raker) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ke Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jumat (30/8/2019). Dalam rapat itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan para wali kota, salah satunya kejadian defisit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus, Minggu (1/9/2019), mengatakan, pertemuan dengan Wapres Jusuf Kalla dalam rangka audiensi apeksi bersama pengurus pusat dan 12 wali kota. Intinya, melaporkan hasil rapat kerja Apeksi di Semarang yang digelar pada Juni 2019 lalu. 

Dari laporan itu, ada beberapa hal konsentrasinya terutama tentang BPJS Kesehatan. Diungkapkan Wapres JK , BPJS Kesehatan defisit setiap tahun.

"Tahun ini, BPJS Kesehatan defisit Rp40 triliun. Hal ini membebani APBN dan APBD," ungkap Firdaus.

Dalam rapat itu juga disampaikan, BPJS Kesehatan merupakan asuransi kesehatan terbesar di dunia. Preminya murah karena disubsidi pemerintah.

Ruang lingkup pelayanannya luas. Hal inilah yang menyebabkan defisit BPJS Kesehatan semakin besar.

Menurut Wapres JK, jika polanya masih dipertahankan seperti ini dan tidak ada perubahan kebijakan, maka defisit BPJS Kesehatan akan bertambah besar. Makanya, formulasi baru tengah dibahas.