Ribut dengan Pejabat BNN Riau, Anggota DPRD Ade Hartati Beri Dukungan Moril ke Kepala Satpol PP Pekanbaru

26 Agustus 2019
Anggota DPRD Riau Ade Hartati Rahmad saat menemui Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Agus Pramono, Senin (26/8/2019). Foto: Surya/Riau1.

Anggota DPRD Riau Ade Hartati Rahmad saat menemui Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Agus Pramono, Senin (26/8/2019). Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Anggota DPRD Riau Ade Hartati Rahmad memberikan dukungan moril kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekanbaru Agus Pramono. Dukungan moril ini diberikan setelah mendengar dan melihat video pertengkaran Agus dengan pejabat BNN Riau Kombes Iwan Eka Putra pada Jumat (23/8/2019) dini hari.

"Kami memberi dukungan penuh kepada Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Agus Pramono untuk menindak tegas seluruh tempat hiburan yang terindikasi peredaran narkoba. Tempat-tempat hiburan malam yang terindikasi narkoba harus ditertibkan," kata Ade saat berbincang terbuka dengan Agus di kantor Satpol PP Pekanbaru, Senin (26/8/2019).

Penertiban tempat hiburan malam yang dilakukan Satpol PP Pekanbaru bertujuan untuk mengantisipasi agar generasi ke depan dari pengaruh buruk minuman beralkohol dan narkoba. Diharapkan, wali kota Pekanbaru mendukung Kepala Satpol PP dalam melakukan tugasnya.

"Razia tempat hiburan malam adalah salah satu langkah kongkret dari seorang pejabat kota Pekanbaru. Kami berharap juga kepada BNN Riau untuk segera melakukan evaluasi terkait dengan peredaran narkoba," ucap Ade.

Sehingga, BNN Riau selaku institusi vertikal juga bisa mengantisipasi peredaran narkoba di masyarakat. Perlu diketahui, Riau ini menjadi provinsi terbesar ke lima di Indonesia dalam hal peredaran narkoba. Hal itu dibuktikan dengan jumlah penghuni lapas perempuan dimana 75 persennya terjerat kasus narkoba, baik sebagai pengedar maupun pemakai.

Kesempatan yang sama, Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Agus Pramono menyampaikan terima kasih kepada Ade Hartati yang datang langsung ke kantor. Kunjungan anggota DPRD Riau ini dianggap luar biasa.

"Dukungan ini membuat moril saya untuk tetap bisa melangkah ke depan dengan baik. Persoalan-persoalan yang terjadi kemarin merupakan persoalan kompleks yang perlu disikapi secara bersama," ucapnya.

Institusi pemerintah harus bisa mengoreksi diri masing-masing. Suatu pembenaran tidak usah dilakukan.

"Saya juga tidak melakukan pembenaran. Karena, masih banyak yang harus kita selesaikan ke depan," sebut Agus.