Tak Serius Ajukan Pencairan Dana Kelurahan, Lurah Meranti Pandak Dapat Catatan Khusus dari Sekdako Pekanbaru
Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Mohammad Noer. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Para lurah yang lambat merespon untuk pencairan dana kelurahan mendapat catatan dari Pemko Pekanbaru. Lurah Meranti Pandak Zyat Fitriansyah mendapat perhatian karena tak serius mengajukan pencairan dana kelurahan.
Zyat dimarahi Sekda Kota Pekanbaru M Noer di tengah rapat evaluasi dana kelurahan di aula Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Jumat (16/8/2019).
"Nanti masuk ke ruangan saya," tegasnya.
Kemarahan M Noer berawal saat para lurah dari Kecamatan Rumbai Pesisir dikumpulkan untuk diminta penjelasannya satu per satu. Dalam sesi itu, M Noer menyadari ada satu lurah yang tak hadir.
Rupanya, Zyat duduk di bagian belakang. Ia diminta bergabung dengan para lurah dari Rumbai Pesisir.
Kesalahan Zyat bertubi-tubi mulai dari pakaian yang asal-asalan, tanda jabatan lurah alasannya patah, hingga hadir sendiri tanpa didampingi staf kelurahan untuk membawa data yang dibutuhkan. Dana kelurahan tidak diajukan karena bendaharanya beralasan akan pensiun mulai Januari 2019.
Usai rapat tersebut, M Noer mengatakan, baru enam kecamatan yang terinput datanya. Penyerapan dana kelurahan hanya 11 persen kemarin.
"Hari ini, kami akan menggenjot hingga di atas 50 persen. Pengajuan dari kelurahan lebih banyak pembangunan fisik. Dananya tidak bisa diajukan kalau belum dikerjakan," jelas M Noer.
Mengenai kekurangan ASN di kelurahan, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) sudah dipanggil untuk membahas permasalahan ini. Solusi awal, pegawai di kecamatan diturunkan ke kelurahan.
"Kami minta BKPSDM kalau memang harus ditambah ya ditambah. Karena, ada juga orangnya tapi tidak mau. Kalau mereka (PNS) mundur tanpa ada alasan (sebagai bendahara), kami ancam untuk mundur dari jabatannya yang lain," tegas Noer.
Catatan bagi para lurah adalah lambatnya merespon pencairan dana kelurahan. Perlu ditekankan bahwa bekerja itu jangan ragu-ragu. Bekerja itu harus proporsional.
"Ketika kita bekerja dalam alur dan jalur maka tidak ada yang diragukan lagi. Kalau niat bekerja di luar alur dan jalur, dipastikan akan ketakutan sendiri," saran M Noer.