Kemen PUPR Bikin Saluran Limbah di Tengah Jalan, Warga Sukajadi Pekanbaru Layangkan Protes dalam Bentuk Spanduk

5 Agustus 2019
Spanduk protes dan permintaan kompensasi akibat proyek Kementerian PUPR di Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, Senin (5/8/2019). Foto: Surya/Riau1.

Spanduk protes dan permintaan kompensasi akibat proyek Kementerian PUPR di Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, Senin (5/8/2019). Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) sedang membuat saluran limbah di Jalan KH Ahmad Dahlan dan Jalan Jenderal Ahmad Yani, Pekanbaru, Riau. Bukannya disambut baik, warga yang tinggal di Kecamatan Sukajadi itu melayangkan protes dalam bentuk spanduk.

Spanduk tersebut terpampang di depan Gapura Kecamatan Sukajadi. "Dampak Proyek IPAL mengancam tutupnya usaha kami mencari nafkah. Mohon kompensasi kerugian". Begitu bunyi spanduk tersebut.

Ade, salah seorang karyawan perusahaan bidang perbengkelan Delta Otomotif, kepada Riau1.com, Senin (5/8/2019), menceritakan, proyek ini dimulai pada bulan Maret 2019 lalu. Jalan KH Ahmad Dahlan ini ditutup hingga ke pertigaan Kantor Camat Sukajadi di Jalan Jenderal Ahmad Yani.

"Sekarang pun akses sudah tak bisa lagi. Kami dari perusahaan merasakan penurunan omzet dan pelanggan hingga 60 persen," ucapnya.

Sampai saat ini, tidak ada pemberitahuan resmi kepada perusahaannya, baik dari pemerintah daerah maupun kontraktor mengerjakan proyek ini. Pihak kontraktor hanya sekadar bercerita dan mengobrol di tepi jalan saja.

"Pagar kami juga mulai retak dan akan amblas. Mereka (pihak kontraktor) menggunakan mesin tiang pancang. Jadi bergetar semuanya," ungkap Ade.

Akibatnya, saluran air yang ada saat rusak. Aliran air masuk ke halaman bengkel.

"Mereka berjanji secara lisan bakal memperbaiki. Itu kata orang berpakaian proyek itu. Dalam bentuk surat resmi ke kantor kami tidak ada," sebut Ade.