Sekdako Pekanbaru Minta Satpol PP Tertibkan PKL yang Kembali Buka Lapak di Stadion Utama Riau

3 Juli 2019
Salah seorang PKL histeris saat penertiban di Jalan Naga Sakti, kawasan Stadion Utama Riau pada 21 Juni 2019. Foto: Surya/Riau1.

Salah seorang PKL histeris saat penertiban di Jalan Naga Sakti, kawasan Stadion Utama Riau pada 21 Juni 2019. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Satuan Polisi Pamong Praja diminta berpatroli di sekitar Stadion Utama Riau, Jalan Naga Sakti. Supaya, para pedagang kaki lima (PKL) yang sudah ditertibkan tidak kembali berjualan di area milik pemerintah itu.

"Kami akan minta Satpol PP konsisten. Kalau tidak konsisten, para pedagang kaki lima itu akan kembali ke Stadion Utama," kata Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru M Noer, Rabu (3/7/2019). 

Patroli harus rutin dilakukan usai penertiban pada 21 Juni lalu. Bila ada PKL yang mencoba kembali berjualan di area itu agar langsung ditertibkan.

"Jangan ditunggu ramai. Kami akan memantau terus perkembangannya," ujar M Noer.

Diberitakan sebelumnya, Satpol PP) Kota Pekanbaru memberi peringatan terakhir bagi PKL yang masih berjualan di sepanjang Jalan Naga Sakti, kawasan Stadion Utama Riau. Bila tetap berjualan, maka lapak dagangan dan pedagangnya akan diangkut.

"Kami sudah berulang kali melakukan penertiban di Jalan Naga Sakti, Kawasan Stadion Utama Riau. Lampu jalan banyak dimatikan orang dengan sengaja," kata Kepala Satpol PP Pekanbaru Agus Pramono, Jumat (21/6/2019).

Laporan banyak diterima dari masyarakat bahwa di Jalan Naga Sakti itu, orang berjualan dihiasi lampu berkedip-kedip (remang-remang). Bangku pengunjung disusun hingga ke semak belukar. Intinya, banyak orang berbuat mesum di Jalan Naga Sakti ini.

"Memang sudah ada yang kami tangkap di sini seperti pasangan yang sedang bermesraan. Tak hanya itu, kawasan Stadion Utama Riau ini juga menjadi tempat berkumpulnya genk motor dan tempat anak-anak muda yang berbuat tak pantas," ungkap Agus.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus banyak dihujat akibat perilaku anak-anak muda ini. Makanya, kawasan ini ditertibkan sebagai bentuk peringatan terakhir. Dalam penertiban ini, 80 anggota Satpo PP dikerahkan.

"Kalau tetap masuk (kawasan Stadion Utama Riau), maka akan kami ambil barang-barangnya. Hari ini kami robohkan saja dulu warung-warung dan dan tenda-tendanya," ucap Agus.

Para PKL diminta berjualan di tempat lain. Sebab, areal Stadion Utama Riau tidak boleh untuk berjualan. Pasalnya, kawasan ini adalah daerah milik jalan.

"Lahan ini punya pemerintah," imbuhnya.