Ditegur, Seorang PKL di Jalan Soebrantas Asah Pisau di Hadapan Camat Tampan Pekanbaru
Camat Tampan Liswarti. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Pengancaman dan menunjukkan perilaku yang tidak baik kepada pejabat negara berakibat para penggusuran lapak pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Soebrantas pada Jumat (21/6/2019). Pengancaman ini dialami Camat Tampan Liswarti saat menjadi Lurah Simpang Baru, Panam.
Kepada wartawan, Liswarti berkeluh kesah tentang para PKL di sepanjang Jalan Soebrantas. Para PKL ini sudah berulangkali diimbau agar tidak berjualan di pinggiran Jalan Soebrantas. Pasalnya, hal itu menyebabkan kemacetan.
Di samping itu, para PKL yang berjualan di atas drainase juga diperingatkan. Karena, aliran air di drainse tak terpantau akibat ditutup PKL dengan papan.
"Saya pernah merasa terancam dengan perbuatan salah seorang PKL. Ia mengasah-asah dua pisau di depan kantor saya," ucap Liswarti.
PKL itu marah karena ditegur agar tidak berjualan di pinggir Jalan Soebrantas. Tak sampai di situ, si pedagang juga memasang tali di halaman kantor. Ia menjemur pakaian di halaman kantor Liswarti.
Sementara itu, menurut sumber di Kantor Lurah Simpang Baru, kejadian yang dialami Liswarti itu memang benar adanya. Namun, kejadian itu sekitar beberapa bulan lalu.
"Itu kejadian saat buk Liswarti masih menjabat sebagai Lurah Simpang Baru. Ada seorang wanita pedagang durian mengasah-asah pisau di depan kantor lurah," ungkapnya.
Ia marah karena dilarang berjualan di pinggir Jalan Soebrantas. Keesokan harinya, si pedagang durian itu mendirikan tenda dari kain kotor di halaman Kantor Lurah Simpang Baru.