Sekdako Pekanbaru Sampaikan Duka Cita kepada Korban yang Tewas Akibat Terseret Arus Banjir di Jalan Lobak

Sekda Kota Pekanbaru M Noer. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru menyampaikan duka cita atas meninggalnya seorang warga Jalan Cipta Karya, Panam, Kecamatan Tampan. Bentuk duka cita itu sudah dilakukan dengan mengutus Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pekanbaru Indra Pomi Nasution ke rumah duka, Selasa (18/6/2019).
"Atas nama pemerintah, kami menyampaikan duka cita kepada keluarga korban," kata Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru M Noer di ruang rapat kantor wali kota, Rabu (19/6/2019).
Diungkapkannya, kejadian korban hanyut terserat arus banjir itu sekitar pukul 05.30 WIB, Selasa (18/6/2019). Pencarian dilakukan oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pekanbaru bekerja sama dengan petugas SAR Pekanbaru. Korban ditemukan pukul 07.30 WIB. Temuan jenazah korban ditemukan pukul 08.30 WIB.
Korban tidak disemayamkan di Jalan Cipta Karya, Pekanbaru. Tapi, jenazah korban dibawa ke Pasir Pengaraian, Kabupaten Rokan Hulu. Meski begitu, kediaman keluarga korban di Pekanbaru sudah didatangi Kadis PUPR Indra Pomi.
"Kami sangat berduka dengan kejadian ini. Tidak ada yang menghendaki, tetapi ini memang musibah. Kejadian ini juga sebagai pembelajaran bagi kami agar kejadian serupa tidak terjadi lagi," ucap M Noer.
Diberitakan sebelumnya, banjir yang melanda sejumlah daerah di Kota Pekanbaru, Riau, pasca dilanda hujan deras sejak Senin (17/6/2019), menyisakan banyak kisah. Bahkan kali ini, luapan air menyebabkan seorang wanita muda bernama Yeni (25) tewas.
Kejadiannya pada Selasa 18 Juni 2019 pagi. Saat itu korban berkendara dengan sepeda motor bersama suaminya Anto, hendak menuju Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.
Informasi yang diperoleh dari Basarnas Pekanbaru, Yeni dan Anto sendiri merupakan pasangan pengantin baru. Namun tepat di Jalan Lobak (Penurunan depan Madrasah) Kelurahan Delima Kecamatan Tampan, nahas menghampiri pasangan baru menikah tersebut.
"Domisilinya di Kualu, Panam. Rencananya korban mau mengantar suaminya ke bandara, dan melewati parit yang airnya sedang meluap," terang Kepala Basarnas Pekanbaru Amiruddin melalui Humasnya Kukuh.
Malang rupanya, Yeni yang turun dari sepeda motor dan memilih jalan kaki melewati luapan air hilang keseimbangan dan terjatuh. Korban pun seketika terseret air yang lumayan deras. Sang suami yang mengetahui kejadian itu berupaya menolong.
"Namun karena arus deras, sehingga lepas. Tim SAR gabungan (Basarnas, kepolisian, Ormas dan masyarakat) kemudian melakukan pencarian dengan melakukan penyisiran," lanjut Kukuh.
Pencarian ini membuahkan hasil, setelah jasad Yeni berhasil ditemukan kurang lebih berjarak dua km dari lokasi korban terjatuh dan terseret air luapan parit.
"Keterangan yang kita peroleh, korban diketahui merupakan pengantin baru," ucapnya.
Usai ditemukan, jasad Yeni langsung dievakuasi ke ambulans dan dibawa ke puskesmas terdekat. Rencananya almarhumah selanjutnya akan dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Rohul, untuk dimakamkan.
Selain memakan korban jiwa, luapan air usai hujan deras juga membuat sejumlah ruas jalan di Kota Pekanbaru tergenang, salah satunya di Jalan Soebrantas. Ini dipicu salah satunya akibat drainase yang buruk, sehingga tak mampu menampung debit air.