Kepala Disperindag Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru akan mengevaluasi penimbunan lahan untuk pembangunan Pasar Induk di Jalan Soekarno-Hatta usai libur Lebaran. Jika tak kunjung selesai dikerjakan PT Agung Rafa Bonai (ARB), maka Disperindag akan mengambil tindakan.
"Satu minggu sebelum bulan Ramadan, kami sudah rapat. Mereka (PT ARB) berkomitmen melanjutkan pembangunan (pasar induk)," kata Kepala Disperindag Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut di Mal Pelayanan Publik, beberapa hari lalu.
Di lapangan, pekerjaan yang dilakukan PT ARB sudah dipantau. Usai libur Lebaran, pemantauan akan dilakukan lagi.
"Kami sudah melihat pergerakannya. Mungkin sesudah lebaran, kami lakukan pemantauan lagi dan dievaluasi kembali," ucap Ingot.
Kalau tidak ada lanjutan pekerjaan, maka tindakan harus diambil Disperindag. Pasalnya, PT ARB berjanji menyelesaikan pekerjaan penimbunan lahan untuk Pasar Induk tepat waktu pada tahun ini.
"Pekerjaan besar mereka itu penimbunan. Kalau bangunan konstruksinya tidak terlalu besar. Makanya, kami cukup optimis jika mereka bisa menyelesaikannya pada akhir tahun," sebut Ingot.
Pihak Disperindag tidak dapat melakukan intervensi terhadap PT ARB. Karena, hubungan antara Disperindag dan PT ARB hanya rekan kerja sama.
"Kemarin, kami sudah mau putus kontrak dengan mereka. Ternyata, mereka menyatakan kesanggupan," tutur Ingot.
Diberitakan sebelumnya, pembangunan Pasar Induk Pekanbaru tak melihatkan kepastian di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan. Padahal, Pemko Pekanbaru dan pihak PT ARB sebagai penyewa lahan, sudah menandatangani kotrak kerja sama pada Oktober 2016 lalu.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut di kantor wali kota, beberapa hari lalu, mengatakan, aktivitas penimbunan lahan untuk pembangunan Pasar Induk sempat terhenti beberapa waktu lalu. Aktivitas penimbunan terpantau terlihat lagi sekitar minggu lalu.
"Pekerjaan yang cukup signifikan adalah penimbunan. Elevasinya (ketinggian lahan) cukup besar. Sehingga, mereka mengejar itu," ujarnya.
Surat sudah dikirim Disperindag Pekanbaru ke PT ARB. Sudah tersebut sudah dibalas PT ARB.
"Mereka sudah membalas surat kami kalau mereka komit untuk percepatan mencapai target di bulan Oktober nanti. Kami berharap penyelesaiannya tepat waktu," harap Ingot.
Namun, percepatan pembanguan Pasar Induk itu masih dipertanyakan Disperindag Pekanbaru. Meski secara resmi, PT ARB menyatakan kesiapannya melanjutkan pembangunan ini dengan catatan.
"Kami juga melakukan evaluasi. Kami meminta mereka menyampaikan jadwal percepatannya seperti apa. Logis atau tidak. Ini akan kami agendakan dalam waktu dekat," tegasnya.
Sebelumnya, Ingot pernah mengutarakan bahwa finalisasi Pasar Induk Pekanbaru dilakukan setelah Pemilu 2019. PT ARB diminta menyelesaikan pembangunan Pasar Induk pada tahun ini.
"Kami tidak bisa lagi memberikan waktu yang terlalu besar. Makanya kami melakukan penajaman seperti apa langkah kongkret penyelesaian asar induk," tegas Ingot.
Pasar induk sangat dibutuhkan untuk menghadapi momen-momen tertentu. Pasalnya, kebutuhan pangan menghadapi fluktuasi yang signifikan di Pekanbaru.
"Tentu, instrumen yang penting adalah pasar induk. Sehingga, kita bisa melakukan pemantauan baik dari segi kuantitasnya maupun kualitas dari barang-barang untuk dikonsumsi masyarakat Pekanbaru," jelas Ingot.
Informasi yang dihimpun, PT ARB menjalin kerja sama dengan Pemko Pekanbaru pada 2016 lalu. Kerja sama ini dalam bentuk pembangunan pasar induk di Jalan Soekarno-Hatta.
Pengelolaannya diberikan kepada PT ARB selama 30 tahun. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) baru bisa selesai 2017. Awal tahun ini, pekerjaan masih penimbunan lahan.