Kunjungi Keluarga Hazairin Ketua KPPS di Pekanbaru, Sandiaga: Almarhum Sosok yang Inspiratif

Kunjungi Keluarga Hazairin Ketua KPPS di Pekanbaru, Sandiaga: Almarhum Sosok yang Inspiratif

18 Mei 2019
Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke rumah keluarga almarhum Hazairin, Ketua KPPS Pekanbaru

Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke rumah keluarga almarhum Hazairin, Ketua KPPS Pekanbaru

RIAU1.COM - Tiba di Riau, Sabtu 18 Mei 2019 siang, Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno langsung melayat ke rumah almarhum Hazairin yang merupakan Ketua KPPS TPS 029, Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru.

Sontak, kedatangan Sandiaga Uno yang didampingi Jubir BPN Prabowo-Sandi, Miftah Nur Sabri dan juga Sekretaris BPP Prabowo-Sandi Riau, T Zulmizan F Assegaf disambut isak tangis keluarga almarhum.

Pada kesempatan itu, Sandiaga Uno mengatakan, almarhum Hazairin merupakan sosok yang inspiratif, berdedikasi serta memiliki komitmen agar demokrasi bisa berjalan dengan baik.

"Kita berdoa semoga almarhum diterima disisi Allah, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," kata Sandiaga saat melayat ke rumah almarhum yang berada di Perumahan Pondok Ratu, Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

Sandiaga juga sempat mendengarkan kronologis peristiwa meninggalnya Hazairin dari Sekretaris RT setempat, Satria Utama Batubara. Diceritakannya, Hazairin jatuh sakit di tengah-tengah kesibukannya mempersiapkan Pemilu, dan sempat dirawat di rumah sakit Awal Bros lima hari jelang Pemilu.

Meski sedang dirawat, Hazirin tetap melaksanakan tugasnya sebagai ketua KPPS, dan menandatangani surat undangan pencoblosan Pemilu (Formulir C6) di rumah sakit. Sehari jelang pencoblosan, ia meminta izin kepada dokter untuk keluar rumah sakit karena harus melaksanakan tugas sebagai ketua KPPS. Karena kondisinya sudah agak baikan, dokter pun mengizinkan.

"Saat pemilu, Hazairin bertugas dengan sungguh-sungguh bersama para anggota KPPS hingga saat penghitungan suara. Meski dengan wajah yang terlihat pucat dan harus minum obat di TPS, beliau tetap menjalankan tugas hingga jam 6 pagi," kata Satria.

Satria mengungkapkan, sehari setelah Pemilu, kesehatan Hazairin kembali drop dan sempat menjalani pengobatan bekam. Usai dibekam, kondisi almarhum sempat lebih baikan.

"Namun sayangnya, saat keesokan harinya ia bersama istri hendak membeli obat, beliau terjatuh ketika turun dari sepeda motor. Kaki beliau patah dan segera dilarikan ke rumah sakit umum. Seminggu di RSUD, ia meninggal dunia," ungkapnya.

Dalam kunjungannya itu, Sandiaga mengajak anak-anak Hazairin untuk tetap semangat dan terus berdoa untuk almarhum. Sandi juga menyampaikan santunan sejumlah uang kepada istri Almarhum.