Satgas Pangan Polda Riau Pastikan Ketersediaan dan Harga Bahan Pokok Stabil Hadapi Lebaran
Satgas Pangan yang dikomandoi Kombes Gidion saat menggelar Sidak di Pasar Induk Terminal Akap (Foto: Riau1)
RIAU1.COM -Satgas Pangan dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, menjamin ketersediaan bahan pokok dalam menghadapi lebaran Idul Fitri 2019 nanti. Kepolisian terus melakukan pemantauan harga dan stok di pasar-pasar, serta berkoordinasi dengan dinas terkait lainnya.
Hal itu, diungkapkan langsung oleh Direktur Reskrimsus Polda Riau Kombes Gidion Arif Setyawan, disela-sela Inspeksi Mendadak (Sidak) oleh Satgas Pangan di pasar induk kawasan Terminal Akap Pekanbaru, Jumat 10 Mei 2019 dini hari tadi.
"Kita berikan jaminan kepada masyarakat, ketersediaan bahan pokok stabil dan harganya juga aman menghadapi lebaran ini," sebut Kombes Gidion selaku Kasatgas Pangan didampingi Kasubdit I AKBP Asep Iskandar.
Pihaknya pun sudah menyiapkan berbagai rencana, bilamana hasil pemantauan rutin ditemukan adanya kenaikan harga kebutuhan pokok. Namun demikian, sejauh ini dipastikannya masih stabil, baik itu harga jual hingga ketersediannya di pasaran.
"Untuk mengantisipasi potensi kenaikan harga kebutuhan pokok jelang lebaran, nanti kita lakukan penetrasi, seperti mengadakan pasar murah, operasi pasar, memaksimalkan toko pangan kita. Kita juga terus berkoordinasi dengan pemerintah," yakinnya.
Seperti diketahui, Satgas Pangan ini juga meliputi pihak pemerintah Provinsi Riau, dalam hal ini Disperindag hingga Bulog. Dengan demikian, upaya untuk menjaga ketersediaan bahan pokok dan harganya dapat berjalan lebih optimal dan tepat sasaran.
Mengenai potensi penimbunan bahan pokok, Kombes Gidion meyakinkan bahwa hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan. Pihaknya pun juga memiliki tim dalam mengawasinya. Ditambah pula, bahan pokok bukan komoditi yang kerap 'dimainkan' oleh spekulan.
"Kalau dugaan penimbunan bahan pokok sepertinya tidak akan terjadi. Kita cermati dari aspek ketahanan barang itu sendiri. Kita contohkan misalnya bawang, itu nilai susutnya cukup tinggi, sehingga tidak berpotensi ditimbun. Namun begitu, kita akan tetap awasi untuk antisipasi," singkatnya.