ASN Bukanlah Segalanya

ASN Bukanlah Segalanya

8 April 2021
Fajri Ahmad M.Sos

Fajri Ahmad M.Sos

RIAU1.COM - Setiap pengumuman penerimaan CPNS banyak dari lulusan perguruan tinggi berbondong-bondong untuk mengikutinya, pada tahun 2019 kemaren lebih kurang 4,5 juta pelamar dari seluruh Indonesia mendaftar di berbagai formasi yang ditawarkan. Mulai dari tahap pemberkasan tahap SKD dan SKB. Kesempatan ini tentu tak disia-siakan bagi lulusan fres graduate perguruan tinggi, ada yang jauh-jauh hari telah belajar dari soal-soal secara mandiri baik dari buku maupun online. Kemudian ada yang tergabung dalam WAG yang khusus membahas isu-isu CPNS, bahkan ada yang rela merogoh kocek pada lembaga bimbel pada yang khusus menjawab soal yang kemungkinan akan diujikan. 

Patut disyukuri bagi mereka yang lulus CPNS ialah orang yang terbaik dipilih untuk menjadi ASN, tidak mudah memang melihat begitu ketat persaingan dan transparannya perekrutan CPNS di era sekarang, tentu berbeda dengan tes CPNS sebelumnya. Bagi ASN yang lulus dimanapun ditempatkan bagi mereka itulah posisi ideal yang sudah ditentukan. Disamping itu peningkatan kesejahteraan ASN terus dilakukan mulai gaji dan tunjangan serta jaminan hari tua yang telah ditanggung oleh negara. Bukankah yang demikan wajib disyukuri sebagai orang yang dipilih abdi negara, dengan berbagai macam cara bersyukur yang telah diajarkan agama sebagai wujud mensyukur nikmat Allah yang tak terhingga kepada manusia. 

Maka tidak heran bagi lulusan terbaik perguruan tinggi dan para orang tua mengidamkan anaknya menjadi ASN, sebagai lulusan PNS akan memiliki “nilai jual dan  laku di  pasaran“ bagi orang tua yang sedang mencari pasangan anaknya. Masa depan yang cerah dan penghasilan tetap dijamin oleh negara menjadi factor utama.

Menariknya dari sekian banyak factor mereka yang lulus menjadi ASN itu tahun kemaren, memiliki kisah yang menakjubkan mulai dari proses penerimaan sampai pada tahap kelulusan. 

Pertama faktor kemampuan, kemampuan menguasai wawasan kebangsaan, intelegensi umum, dan psikologi kepribadian serta tanggung jawab dalam kepemimpinan akan diseleksi melalui tes Seleksi Kompetensi dasar (SKD), selanjutnya bagi yang lulus SKD akan mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) sesuai dengan bidang pada formasi anda mendaftar pada instansi yang dilamar seperti tes wawancara dan praktek kerja. Pada tahap ini anda harus bekerja keras dengan belajar semaksimalnya dengan belajar dan mengetahui trik untuk menjawab pertanyaan, ingat selisih point sedikit seperti satu angka dan koma saja akan mempengaruhi nilai akhir ujian anda. 

Kedua faktor keberuntungan, jangan gegabah dan terburu-buru dalam setiap proses ujian yang dilalui awalilah dengan doa serta niat yang ikhlas, jangan takabur dan egois dengan diri walau mempunyai segudang presteasi lulusan kampus ternama walaupun luar negeri sekalipun. Ketenangan dalam mejawab pertanyaan dengan memperhatikan alokasi waktu termasuk sarana dan prasarana media yang digunakan untuk proses ujian, persiapkanlah dengan sematang-matangnya hadir sebelum ujian di mulai, beruntung jika sudah melewati SKD sampai SKB (wawancara dan paraktek kerja) sebagai seleksi akhir CPNS manfaatkan waktu ujian dengan performance yang terbaik, jangan sampai ketika ujian laptop yang anda pakai memiliki kendala dan itu akan bersifat fatal terhadap hasil ujian karena proses ujian sistem gugur karena tahun kemaren ujiannya melalui online, kecuali berkas dokument yang diberikan tenggat waktu beberapa hari saja. 

Loading...

Ketiga berdoa kepada yang maha kuasa, doa merupakan senjata bagi orang mukmin posisinya terletak di awal dan akhir pekerjaan, berserah diri kepada yang maha kuasa atas usaha yang dilalui mintak petunjuk dan kelancaran menghadapi ujian serta doa dari keluarga dan perbanyaklah bersedekah.

Lulusan ASN ialah orang pilihan yang telah berhasil melalui semua proses ujian CPNS dengan baik artinya ketika sudah menjadi ASN telah mewakafkan dirinya untuk abdi negara yang taat patuh pada Undang – Undang Republik Indonesia terdepan dalam membentuk moral bangsa dimanapun posisi anda ditempatkan di NKRI itulah tempat yang terbaik ideal menurut Negara, artinya ketika sudah lulus ASN dukungan penuh dalam bekerja dari orang terdekat sangatlah penting.

Boleh bahagia jadi ASN tapi jangan jadikan posisi kita sebagai dewa artinya merasa ujub dan bangga dengan status yang disandang. Luruskan niat jadikanlah pekerjaan kita sebagai sarana beribadah kepata Allah SWT, tanamkan bahwa ANS ialah mengabdi kepada negara dan sebagai pelayan masyarakat.  Bagi yang ikut berkompetisi untuk menjadi ASN di tahun ini, saya doakan itu jalan yang terbaik buat anda. Ikutilah semua prosesnya dengan penuh kesabaran, kejujuran, usaha yang maksimal dan jangan lupa berdoa kepada yang maha kuasa. Semoga bisa lulus dan dapat menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya. Termasuk doakan saya juga, bisa berkarya menjadi abdi negara yang integritas dan inovasi.

Fajri Ahmad M.Sos
Dosen FUAD IAIN Bukittinggi (Lulusan CPNS 2019) 

ASN