Tak Dikalungi Bendera Merah Putih Saat Zohri Juara Dunia Atletik di Finlandia, Menuai Kritikan
Lalu Zohri (tengah) bersama dua pelari Amerika dengan benderanya.
Riau1.com - Tidak dikalungi bendera Merah Putih seperti juara piala dunia lain nya kepada Lalu Zohri mendapat kritikan berbagai kalangan. Insiden bendera yang tak tersedia mewarnai perayaan kemenangan Lalu Muhammad Zohri di cabang lari Kejuaraan Dunia Atletik U-20. Anggota Komisi X DPR yang membidangi olahraga, Ferdiansyah, menyayangkan insiden itu.
"Ya mungkin (kemenangan Zohri) di luar dugaan, tapi menjadi pelajaran ke depan seharusnya membawa bendera Merah Putih dan lagu. Memang di luar dugaan. Itu jadi pelajaran," kata Ferdiansyah, Kamis (12/7/2018).
Ferdiansyah meminta, ke depan, keberangkatan tim Indonesia ke kejuaraan dunia harus disertai seperangkat lagu kebangsaan dan bendera Merah Putih. Dia meminta tim Indonesia lebih optimistis ke depan.
"Ke depan harus dipersiapkan ya. Peluang kita kecil, tapi semua harus sudah siap, dipakai atau tidak dipakai ya," saran anggota Fraksi Golkar itu.
Kritik serupa datang dari rekan Ferdiansyah di Komisi Olahraga DPR, Anang Hermansyah. Dia mengatakan Indonesia harus optimistis karena ini zaman Indonesia juara dunia.
"Sudah zamannya Indonesia mendunia!" kata Anang mengkritik tim yang tak menduga Lalu bakal jadi juara.
Memang, lewat Duta Besar Indonesia di Finlandia, Wiwiek Setyawati Firman, salah satu pelatih Lalu menjelaskan permasalahan bendera itu karena tim tak menyiapkan bendera. Tim tidak menduga bakal muncul juara dari Indonesia dalam lomba tersebut.
Kembali ke Lalu Zohri. Lalu Zohri keluar sebagai juara dunia di Finlandia dengan torehan waktu 10,18 detik untuk nomor lari 100 meter. Atlet berusia 18 tahun itu mengalahkan dua pelari Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison, yang sama-sama mencatatkan waktu 10,22 detik.
Ada hal yang dipertanyakan saat Lalu berhasil mencapai finis. Tidak seperti pelari lainnya yang langsung mengalungkan bendera negara untuk merayakan hasil, Lalu berlari dan sujud begitu saja tanpa bendera.
Kemudian saat sesi foto, Lalu diajak dua pelari lainnya menggunakan bendera Amerika Serikat. Foto itu pun beredar dan beberapa pihak berspekulasi bahwa dalam kejuaraan tersebut tidak ada bendera Indonesia.
Bagi Anang, prestasi Zohri menunjukkan kemampuan warga Indonesia dapat diadu dengan warga dunia lainnya.
Anang meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga, memberikan apresiasi secara konkret untuk Zohri agar dapat memacu prestasi Zohri dan pemuda Indonesia lainnya untuk berprestasi di bidang masing-masing.
"Saya mengusulkan agar Kemenpora memberikan apresiasi kepada Zohri, misalnya memberikan beasiswa pendidikan untuk menunjang prestasinya, termasuk diangkat sebagai PNS," usul Anang seperti dikutip dari detik.com.
Lebih lanjut Anang mengatakan prestasi Zohri ini dapat dijadikan pemicu bagi bangsa Indonesia untuk meningkatkan daya saing di berbagai bidang. Menurut dia, prestasi Zohri dapat menjadi penyemangat bagi atlet Indonesia dalam menghadapi Asian Games 2018.
"Spirit Zohri dapat menjadi pemicu prestasi atlet kita untuk menghadapi Asian Games, yang tak lama lagi kita gelar," tambah Anang.
R1/Hee