Banjir Ledekan Rasis Terhadap Sancho, Rushford dan Saka, Perdana Menteri Inggris Naik Darah

Banjir Ledekan Rasis Terhadap Sancho, Rushford dan Saka, Perdana Menteri Inggris Naik Darah

12 Juli 2021
ilustrasi

ilustrasi

RIAU1.COMPerdana Menteri Inggris dan Asosiasi Sepak Bola Inggris mengutuk pelecehan rasis yang ditujukan kepada Jadon Sancho, Marcus Rashford, dan Bukayo Saka dari Inggris setelah kekalahannya di final Euro 2020, dikutip dari BBC.

Ketiga pemain gagal mengeksekusi penalti dan menjadi sasaran media sosial setelah pertandingan.

Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukayo Saka semuanya gagal dari titik penalti pada Minggu malam saat Inggris kalah melalui adu penalti .

Polisi Metropolitan sedang menyelidiki pelecehan tersebut dan mengatakan hal ini tidak akan ditoleransi. Perdana Menteri Boris Johnson menyebut pelecehan itu mengerikan.

"Tim Inggris ini pantas dipuji sebagai pahlawan, bukan dilecehkan secara rasial di media sosial. Mereka yang bertanggung jawab atas pelecehan yang mengerikan ini seharusnya malu pada diri mereka sendiri," ujar Boris Johnson.

FA mengaku terkejut oleh rasisme online yang ditujukan kepada tiga pemain Inggris menyusul kekalahan mereka di Wembley.

"Kami tidak dapat menjelaskan bahwa siapa pun di balik perilaku menjijikkan seperti itu tidak diterima dalam mengikuti tim. Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung para pemain yang terkena dampak sambil mendesak hukuman seberat mungkin bagi siapa pun yang bertanggung jawab," katanya.