Ada Kontingen Bawa Atlet MMA Profesional, Riau dan Aceh Protes ke PB Porwil Bengkulu

8 November 2019
Tim muaythai Riau saat baru tiba di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu

Tim muaythai Riau saat baru tiba di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu

RIAU1.COM - Pelaksanaan kejuaraan Porwil X Sumatera yang berlangsung di Bengkulu sejak tanggal 3 November hingga 9 November 2019 mendatang, ternyata tidak berjalan mulus. Banyak hal yang terjadi, termasuk protes dari para peserta.

Salah satunya protes dari kontingen Aceh dan Riau memprotes keras tim muathay Lampung yang menggunakan atlet MMA profesional untuk mengikuti kejuaraan di Porwil X Sumatera 2019 di Bengkulu.

Ketua Harian KONI Nangroe Aceh Darussalam Syafril Antoni membenarkan protes tersebut. Ia menyatakan sudah melayangkan surat protes keras kepada PB Porwil X Sumatera 2019 di Bengkulu terkait penggunaan atlet profesional tersebut.

"Kami sangat kecewa, atlet profesional kok bermain dikategori 
Porwil. Ini ajang pesta olahraga amatir bukan ajang olahraga profesional," tegasnya.

Syafril menuturkan, secara usia atlet profesional sudah melebihi batas maksimal yang ditetapkan PB Porwil. "Zainuddin itu usianya sudah 29 bukan 24 tahun," sebutnya.

Sementara itu, Wakil Ketua I KONI Riau, Dastrayani Bibra didampingi Kabid Humas KONI Riau, Dheni Kurnia juga mengaku sudah melakukan protes kepada PB Porwil Bengkulu. "Riau sudah melakukan protes, bahkan bukan kita dan Aceh saja, Sumatera Utara juga protes," ucapnya.

Riau berharap, protes yang sudah dilayangkan ini segera diproses. Karena Porwil ini sejatinya pesta olahraga multi event se-Sumatera. "Tujuannya untuk meraih prestasi dan tiket menuju PON XX 2020, bukan sekadar gengsi semata," ujarnya.

"Jangan demi prestasi, kita menghalalkan segala cara, dengan tindakan yang mencederai pesta olahraga multi event se-Sumatera. Stop pencurian umur, junjung tinggi sportifitas," pungkasnya.