Ketua Pengprov Forki Riau, Dheni Kurnia
RIAU1.COM - Tidak hanya karena bencana kabut asap, dugaan adanya unsur kampanye saat event kejuaraan yang digelar Pengcab Forki Kota Dumai juga menjadi penyebab ditundanya pelaksanaan Kejurprov Forki Riau 2019.
Hal itu dikatakan Ketua Pengprov Forki Riau, Dheni Kurnia saat berbincang dengan Riau1.com di Kantor KONI Riau, Rabu 27 Maret 2019 siang. "Jadi, aparat dan juga KONI Dumai tidak memberi izin," ucapnya.
Dheni menuturkan, sesuai dengan peraturan, Pengcab Forki yang menjadi tuan rumah melakukan penundaan atau membatalkan kejuaraan, akan diberikan sanksi dan tidak boleh lagi menjadi penyelenggara kejuaraan.
"Untuk pelaksanaan Kejurprov Forki Riau 2019 nanti, akan kita serahkan kepada pengcab kabupaten/kota lainnya. Jika tidak ada yang bersedia, kemungkinan akan digelar di Kota Pekanbaru," tuturnya.
"Karena penundaan ini, Kejurprov Forki Riau 2019 akan kita gelar setelah pelaksanaan Pilpres 2019, kemungkinan pada akhir bulan April 2019 mendatang," pungkasnya.
Sejatinya, Kejurprov Forki Riau 2019 yang diikuti oleh 800 atlet karateka dari 12 kabupaten/kota se-Riau dan juga 16 perguruan karate di Riau itu, untuk menjaring bibit atlet potensial dari tingkat kadet, junior hingga senior.
Untuk kategori senior, kejurprov ini akan menjadi ajang pembuktian diri para atlet untuk layak dipilih menjadi wakil Riau di ajang kualifikasi PON atau Pra PON 2019 nanti.
Sedangkan untuk kadet dan junior, menjadi peluang untuk meningkatkan pengalaman bertanding dan juga peningkatan prestasi. Untuk yang terbaik akan dipersiapkan menghadapi berbagai kejuaraan.