Tim voli putri Jakarta BNI 46 di final Proliga 2019
RIAU1.COM - Tim putri Jakarta BNI 46 keluar sebagai juara ketiga Proliga 2019 usai menaklukkan Bandung Bank bjb Pakuan dengan skor 3-1 (18-25, 25-15, 25-18, 25-19) pada laga perebutan peringkat ketiga yang digelar di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Sabtu 23 Februari 2019. Dengan kemenangan ini BNI 46 pun berhak atas hadiah sebesar Rp75 juta, sedangkan Bank bjb pun mendapatkan Rp50 juta.
Jakarta BNI 46 memulai laga dengan percaya diri, usai sebelumnya unggul 3-0 tanpa pernah terkalahkan dari Bandung Bank bjb Pakuan dari pertandingan putaran hingga final four. Keunggulan itu pun membuat anak asuh Risco Herlambang memimpin set pertama 3-1, meski lawan mampu mengejar dan menyamakan skor 8-8, dengan itu pun Bank bjb terus mengejar, hingga berhasil meninggalkan BNI 46 dan mengkahiri set 25-18.
Tak membiarkan Bank bjb menekan, BNI 46 pun langsung menekan memasuki set kedua dengan langsung memimpin 9-4, anak asuh Risco pun terus melancarkan serangan, sehingga terus memimpin jauh 17-11, dan mengamankan set kedua dengan 25-15.
Masih tak mampu keluar dari tekanan Bank bjb langsung tertinggal 5-1 atas BNI 46, tapi Wintang Dyah Kumala dkk. mencoba untuk bangkit, meski mereka berjuang tertatih-tatih belum mampu menyerang sehingga menyerah 25-18.
Memasuki set ketiga, Jakarta BNI 46 masih mendominasi permainan, bahkan Bank bjb tidak bisa keluar dari tekanan, dan mengikuti ritme lawan dan tertinggal 13-17. Bermain tenang pun tetap diperlihatkan oleh Tri Retno Mutiara dkk sehingga mampu mengakhiri pertandingan dengan 25-19.
Kita bisa ambil nomor tiga, kalau menurut saya posisi ketiga jauh lebih baik dari pada nomor empat,” kata Pelatih BNI 46, Risco Herlambang, usai pertandingan.
Bisa lolos hingga final four memang menjadi target utama dari BNI 46, namun setelah lolos ke final four tentu menargetkan yang lebih tinggi, namun mereka tetap harus puas dengan keluar sebagai juara tiga.
“Tentu setelah ini harus ada evaluasi, apalagi dipemain asing, kita bisa bagus diputaran satu tapi diputaran kedua, asing kita kurang. Dan tentu para pemain, ketika sudah memasuki final four harus lebih berani dan siap lagi, karena selama ini kalau semunya sudah ketekan sudah susah untuk menaikkan lagi,” tambahnya.
Sementara asisten manager Bandung Bank bjb Pakuan, Adik Rega Pahla mengaku, memang harus menyerah dengan BNI 46, tapi dengan hasil ini, akan menjadi evalusi kedepan untuk Bank bjb pada Proliga tahun-tahun berikutnya.
“Kita harus mengalah 1-3 ya, walaupun kita memang menargetkan untuk bisa juara ketiga, tapi mungkin dengan ini kita bisa evaluasi untuk kedepan,” ucapan.
Meskipun harus puas dengan posisi keempat, Adik mengatakan jika memang mereka tahun ini lebih fokus ke pemain muda dan untuk menemukan bakat anak-anak muda di Jawa Barat.
“Memang awalnya kita lebih kepada pembinaan pemain muda dan untuk bisa meningkatkan kualitas para pemain muda, dan untuk bisa mengembangkan pemain Jawa Barat. Memang saat ini tidak terlihat tapi mungkin bakat mereka akan terlihat di PON 2020 ataupun Proliga tahun depan,” tukasnya.