
Akademi Militer (Akmil), Magelang/Merdeka.com
RIAU1.COM - Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto masih menunggu para kepala daerah PDIP hingga pukul 15.00 WIB, hari ini, untuk memastikan kehadiran mereka dalam acara retreat di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah.
"Mari kita tunggu perkembangan sampai nanti jam 15.00, nah sekarang ini jam 11.33, sebelum Jumatan. Jam 15.00 maka akan kita ketahui bersama berapa kepala daerah yang hadir, berapa yang tidak hadir dan alasannya apa saja," kata Bima di Media Center Magelang Retreat, Jumat (21/2) yang dimuat CNNIndonesia.com.
Kehadiran para kepala daerah PDIP dalam acara retreat jadi spekulasi setelah keluar instruksi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang meminta para kadernya menunda keberangkatan ke retreat kepala daerah di Magelang.
Bima berkata Kementerian Dalam Negeri akan memberikan pernyataan resmi setelah pukul 15.00 WIB, terkait sikap pemerintah terhadap para kepala daerah yang tidak hadir.
"Setelah itu baru kami akan memberikan pernyataan kembali terkait dengan jumlah kehadiran dan apa kebijaksanaan dari Kemendagri, Akmil dan Lemhanas terkait dengan kepala daerah yang tidak hadir itu," lanjut Bima.
Sebelumnya, Megawati telah menginstruksikan kepada kepala daerah dari PDIP untuk menunda ikut dalam agenda retreat yang akan digelar pada 21-28 Februari 2025.
Instruksi itu disampaikan Megawati menyusul penahanan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pada Kamis (20/2). Instruksi tertuang dalam surat DPP PDIP Nomor 7294/IN/DPP/II 2025 yang diteken Mega per 20 Februari 2025.
"Diinstruksikan kepada seluruh kepada daerah dan wakil kepala daerah PDIP, untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retret di Magelang pada 21-28 Februari 2025," demikian bunyi instruksi tersebut.
"Sekiranya telah dalam perjalanan menuju Kota Magelang untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum," imbuhnya.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP memutuskan untuk untuk tak menunjuk Plt Sekretaris Jenderal (Sekjen) usai Hasto resmi ditahan KPK sejak Kamis malam lalu.
Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai, Komaruddin Watubun mengumumkan bahwa kendali partai saat ini langsung di tangan Megawati Soekarnoputri.
"Jadi, sehubungan dengan masalah Sekjen hari ini maka Ibu Ketua Umum tidak menunjuk Plt Sekjen. Komando dikendalikan langsung oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri," kata Komar dalam jumpa pers di kantor DPP PDIP, Kamis malam.
Komar menegaskan bahwa semua unsur partai saat ini harus menunggu komando langsung dari Mega. Termasuk sikap fraksi partai di DPR.
Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyebut para kader PDIP yang jadi peserta retreat kepala daerah di Akmil akan berkumpul di Kantor DPD PDIP DIY, Kota Yogyakarta.
Hal itu, sambungnya, dilakoni buntut instruksi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta para kepala daerah dari PDIP yang baru dilantik Presiden RI Prabowo Subianto untuk menunda keberangkatan ke retreat di Akmil, Magelang.
Menurut Hasto yang juga kader PDIP itu, ia dan kolega separtainya akan menggelar pertemuan menyusul instruksi yang dikeluarkan Mega pada Kamis (20/2) lalu.
"Kita bersama-sama di DPD (PDIP) DIY bersama bupati wali kota yang lain yang sudah sampai Jogja, akan kumpul dulu ke DPD," kata Hasto saat dihubungi, Jumat (21/2).
Hasto mengatakan pihaknya belum memutuskan untuk berangkat ke tempat retreat di Akmil dan akan menunggu hasil dari pertemuan ini.
"Ini saya baru perjalanan menuju DPD untuk nanti mendengar arahan bersama," ucap Hasto.*