Mensos soal Sekolah Rakyat: Ada 53 Bakal Dibangun

12 April 2025
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf

RIAU1.COM - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyampaikan untuk sementara ada 53 Sekolah Rakyat yang akan dibangun di sejumlah daerah di Indonesia.

"Untuk sementara pemerintah akan membangun 53 Sekolah Rakyat," kata pria yang karib disapa Gus Ipul itu saat meninjau Sekolah Rakyat di Kampus UINSU (Universitas Islam Negeri Sumatera Utara) Jalan Leuser Kota Tebingtinggi, Jumat (11/4) yang dimuat CNNIndonesia.

Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem di Indonesia.

"Kalau di Sumut, Sekolah Rakyat ini salah satunya akan dibangun di Kota Tebingtinggi," katanya.

Saifullah mengatakan gagasan mendirikan Sekolah Rakyat di Indonesia juga untuk mendukung bangkitnya Indonesia Emas. Sebab jalan untuk menuju Indonesia Emas salah satunya dengan memuliakan orang miskin.

"Saya menangkapnya gagasan ini untuk memuliakan orang miskin dan bangkitnya wong cilik pada Indonesia emas. Indonesia emas tidak akan tercapai tanpa kebangkitan wong cilik," ucapnya.

Menurut Saifullah program ini dirancang untuk memberikan akses pendidikan yang berkualitas dan layak bagi anak-anak dengan konsep asrama atau boarding school. Targetnya setiap daerah terdapat Sekolah Rakyat.

"UINSU di Kota Tebingtinggi adalah usulan dari Marahalim Harahap yang merupakan Ketua PB NU Sumut. Saya ke sini langsung cek lokasinya. UIN Sumut ini akan menjadi lokasi Sekolah Rakyat," ucapnya.

Jenjang sekolahnya mulai dari SD, SMP, hingga SMA dengan kapasitas 1.000 siswa dan dilakukan bertahap. Untuk mendirikan Sekolah Rakyat, kata dia, Kemensos mensyaratkan luas lahan yang disediakan sedikitnya 6 hektare.

"Untuk UINSU di Kota Tebingtinggi ini, sesuai apa yang dikatakan Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih, bahwa akan dilakukan perluasan lahan untuk Sekolah Rakyat," ujar Syaifullah atau Gus Ipul tersebut.

Sementara itu Rektor UINSU Medan Nuhayati menjelaskan UINSU yang berlokasi di Kota Tebingtinggi merupakan kampus kelima. Kampus ini sebelumnya bekas bangunan akademi kebidanan. Sehingga ada fasilitas-fasilitas yang tersedia seperti asrama, laundry, dan lainnya.

"Fasilitas memang belum lengkap, daya tampungnya bisa mencapai 300 siswa," ucap Nurhayati.*