Ketua Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI) PGRI Provinsi Riau Ir. A.Z.Fachri Yasin M.Agr
RIAU1.COM - Ketua Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI) PGRI Provinsi Riau Ir. A.Z.Fachri Yasin M.Agr menyayangkan telah terjadinya dualisme kepengurusan di tubuh Pengurus Besar (PB) PGRI sebagai organisasi profesi guru tertua dan terbesar di Indonesia ini.
Fachri Yasin mengungkapkan sudah beberapa bulan ini terlihat jelas dualisme di tubuh PB PGRI setelah adanya mosi tidak percaya dari beberapa pengurus PGRI di Indonesia terhadap kepemimpinan Unifah Rosidy sebagai Ketua Umum PB PGRI, yang dianggap tidak mengikuti dan melaksanakan AD/ART.
"Lebih diperparah lagi sekarang surat menyurat dari PB PGRI sudah ada dua jenis surat yang dikirim ke tatanan bawah, dan juga beredar di sosial media yang potensial merisaukan pengurus dari tingkat provinsi, hingga ke ranting-ranting PGRI di Indonesia," kata dia akhir pekan ini.
Sebut dia lagi, satu surat ditandatangani oleh Ketum dan Wakil Sekjen dan surat satunya lagi ditandatangani oleh Ketua PB PGRI dan Sekjen PB PGRI.
"Jika tatanan administrasi surat ini berkelanjutan seperti itu dapat mengganggu disiplin organisasi. Karena itu, sangat diharapkan sekali Dewan Pembina PB PGRI untuk turun gunung menyelesaikan secara tuntas masalah dualisme internal di tubuh PB PGRI," ujarnya.
Selain itu, sambung dia, Pengurus DKGI PB PGRI yang bertugas dari aspek kode etik dan disiplin organisasi dapat memanggil berbagai pihak yang berkonflik internal hingga menjadikan dualisme di tubuh PB PGRI dan lainnya dapat bersatu kembali.
"Sehingga tidak terbiarkan seperti ini, yang alhasil nantinya akan merusak perjalanan organisasi profesi guru ini," tutup Fachri Yasin.**