
Waspada, BNPB Sebut 46 Desa di Banyuwangi Rawan Tsunami-ilustrasi
RIAU1.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Banyuwangi terdapat 46 desa rawan tsunami. Dari jumlah ini, hanya satu desa masuk kerawanan sedang. Puluhan desa tersebut tersebar di pantai selatan hingga bagian barat selat Bali.
Melansir Okezone.com dari data BNPB, wilayah rawan tsunami kategori sedang dan tinggi tersebar di wilayah selatan Banyuwangi. Rata-rata di wilayah Kecamatan Bangorejo dan Pesanggaran.
Seperti, Desa Sambimulyo, Temurejo, Kandangan, Srongan dan Sumberagung. Sedangkan di sekitar Selat Bali membentang di Kecamatan Tegaldlimo, Purwoharjo, Muncar, Kabat dan kota Banyuwangi.
Namun, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Fajar Suasana mengatakan berdasarkan hasil pemetaannya terkait kerawanan tsunami di Banyuwangi. Tidak sama dengan BNPB, sebab, pihaknya melakukan pemetaan kerawanan berdasarkan kondisi riil di lapangan.
“Jadi, kalau dilapangan seperti itu, tidak semuanya kerawanan yang tinggi. Kami di lapangan, sudah memetakan potensi dan kerawanan dampak tsunami. Ada kerawanan tinggi, sedang dan rendah. Yang tinggi, rata-rata di wilayah selatan, berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia,” ujar Fajar.
Meski begitu, pihaknya tetap mengimbau waspada. Salah satunya, melakukan berbagai langkah persiapan penanggulangan bencana. Mulai, melakukan pelatihan siaga tsunami kepada masyarakat dan membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana). Khususnya, di wilayah kategori tinggi kerawanan bencana Tsunami.
Musibah tsunami pernah menghantam Banyuwangi, khususnya wilayah Pesanggaran, tahun 1994. Kala itu, sekitar 300 orang tewas dan hilang.
Wilayah ini bersinggungan dengan Samudera Indonesia. Hingga kini, di lokasi berdiri monumen tsunami sebagai penanda peristiwa kelabu tersebut.