Tahan Airmata! Kisah Pak Munif Melepas Kepergian Anaknya yang Terhimpit Puing Rumah Akibat Gempa Sulteng
Tampak Pak Munif mengusap airmata, mengenang kepergian keluarganya akibat gempa di Sulteng
RIAU1.COM -Bencana alam gempa bumi Magnitudo 7.4 disusul Tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, tak hanya meluluhlantakkan ribuan bangunan, namun juga meninggalkan kisah duka mendalam bagi masyarakatnya.
Tak sedikit kisah tersebut viral di media sosial (Medsos). Dari sekian banyak itu, satu diantaranya cerita pilu dari Pak Munif. Ia selamat dari musibah, namun keluarganya tak berhasil tertolong.
Kisah Pak Munif membuat banyak netizen merinding dan menitikkan airmata. Ceritanya diunggah oleh akun instagram indonesiamuda.official. Video itu menceritakan bagaimana upaya lelaki berperawakan kurus itu.
Dikutip dari manaberita.com, ketika gempa terjadi Munif sedang pergi membeli Galon. Sejurus kemudian, ia pun langsung bergegas kembali ke rumah karena ingat keluarganya.
Namun, ketika tiba di rumahnya dikawasan Balaroa, suasana gelap tak ada penerangan, di sekeliling lokasi Pak munif mendengar banyak tangisan dan suara minta tolong. Gempa dahsyat itu membuat keadaan lokasi yang hancur di mana jalanan aspal menggunung, terbelah dan rumah amblas begitu dalam.
Dalam video yang diposting itu, Pak Munif menceritakan saat anaknya meminta pertolongannya. Namun karena kondisi yang tak memungkinkan ia tidak bisa berbuat banyak. Bahkan Munif melepas kepergian buah hatinya yang terhimpit puing bangunan.
"Saya sedih mengingat keseharian bersama anak saya. Ya Allah, aku tak kuasa mengingat istri saya. Ada jalan di sini menggembung (sambil menunjuk lokasi dalam video tersebut). Di sini saya teriak. Sidiq, Syafie (nama anak Munif, red)," ia menceritakan.
"Saya berlari ke atap, akhirnya anak saya bersuara, abah tolong! Saya dengar, saya senter ke bawah, Sidiq di mana. syafie di mana. Terus menyahut, kita di bawah. Saya senter ke bawah dan tembus," lanjutnya.
Saat itu, istri dan anaknya Syafie sudah tak bergerak dan tak bersuara lagi. Membuat Munif kian goyah. "Posisinya terjepit. Akhirnya saya bolak balek, kiri kanan. Ini tidak mungkin bisa saya tolong," lanjutnya sambil berurai airmata.
Karena merasa sudah tidak mungkin, Pak Munif pun tak bisa berbuat banyak. "Saya arahkan senter ke bawah, saya langsung pandu anak saya. Ambil keputusan, sudah. Sidiq sebut Allahuakbar ya nak. Anak saya jawab, tolong abah," Munif menirukan.
"Saya dengar, Allahuakbar. Setelah itu hilang suaranya. Ya Allah. Anak dan istri saya. Saya ikhlas ya Allah," tutupnya mengisahkan. Tak terbendung lagi tangis Pak Munif, mengenang saat-saat keluarganya jadi korban bencana.
Saat ini, Pak munif pun tak mempunyai Rumah lagi, kehilangan istrinya, satu kerabat, dua anaknya yaitu Syafie dan Sidiq. Salah satu anaknya, Sidiq mengalami disabilitas namun sudah banyak menghafal juz amma.
Para netizen pun mendoakan semoga pak Munif bisa tetap tabah dan diberi kesabaran. Banyak warganet bersimpati.