Seorang Warga Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Pariaman, Dua Luka-luka

Seorang Warga Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Pariaman, Dua Luka-luka

9 November 2018
Petugas mengevakuasi korban tanah longsor di Pariaman, Jumat.

Petugas mengevakuasi korban tanah longsor di Pariaman, Jumat.

RIAU1.COM - Cuaca ekstrim dan hujan deras membuat sejumlah daerah banjir dan tanah longsor. 

Seorang warga di Desa Sintuak, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman, Sumatera Barat, tewas setelah tertimbun material longsor pada Jumat, 9 November 2018, sekitar pukul 06.15 Wib.

"Kejadian tanah longsor mengakibatkan tiga orang menjadi korban, namun dua di antaranya hanya mengalami luka-luka," kata Kepala Kepolisian Sektor Kota Pariaman, Kompol Adang Saputra di Pariaman, seperti dilansir Antara, Jumat, saat meninjau lokasi kejadian.

Ia mengatakan korban yang meninggal dunia atas nama Sawitri Emalisa (21), sedangkan Sriwahyuni (17), dan Syahrial (67) hanya mengalami luka-luka.

Wali Kota Pariaman Genius Umar mengatakan saat terjadi longsor, total terdapat lima orang anggota keluarga di dalam rumah, namun dua lainnya berhasil menyelamatkan diri.

Saat proses evakuasi korban ujarnya, tim BPBD dan pihak kepolisian setempat cukup mengalami kendala akibat tumpukan tanah, kayu dan bangunan rumah yang menerjang lokasi tersebut.

"Proses evakuasi korban meninggal cukup sulit karena tertimbun dengan tumpukan yang cukup tinggi sehingga membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk mengeluarkannya," ujar dia.

Setelah proses evakuasi selesai, ketiga korban longsor langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk memastikan kondisinya.

Pihaknya juga akan menginstruksikan kepada dinas terkait untuk memastikan kelayakan lokasi tempat bermukim warga setempat, karena dikhawatirkan kembali menimbulkan korban.

Dinas terkait katanya, harus segera melakukan pendataan seluruh rumah warga yang berada di sekitar dinding perbukitan itu terutama daerah rawan bencana longsor.

"Pemerintah daerah mengimbau agar seluruh masyarakat Kota Pariaman waspada karena cuaca yang tidak menentu serta dikhawatirkan bisa menimbulkan korban lainnya," katanya lagi. 

R1/Hee 

Loading...