Meski Tak Banyak Diberitakan Media Utama, Tim Jokowi-Ma'ruf Nilai Pemberitaan Reuni 212 Sudah Objektif

6 Desember 2018
Lukman Edy di Posko Cemara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf di Jakarta, Kamis.

Lukman Edy di Posko Cemara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf di Jakarta, Kamis.

RIAU1.COM - Acara Reuni Akbar Mujahid 212 di Monas Jakarta dihadiri sekitar 13 jutaan umat Islam. Aksi itu menjadi perhatian dunia internasional.

Namun aksi damai Reuni 212 tidak banyak diberitakan oleh media massa utama atau media cetak besar dan televisi yang sudah punya nama. 

Hanya televisi tvOne yang memberitakan secara besar dan live. Sedangkan yang lainnya tidak. Bahkan media cetak besar keesokan harinya juga tidak menerbitkan sebagai headlines (HL), hanya satu dua memberi porsi.

Padahal menurut pengamat, peristiwa besar itu seharusnya mendapatkan tempat secara jurnalistik. Karena peristiwa itu dihadiri sekitar 13 jutaan manusia, tokoh tokoh ulama, pimpinan DPR MPR dan pejabat lainnya. Acara nya pun berlangsung aman, damai, tertib dan sangat beradab. 

Namun menurut Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin pemberitaan media massa saat Reuni 212 itu sudah objektif. 

Seperti dikutip Riau1.com dari Antaranews.com, Kamis 6 Desember 2018, Wakil Direktur Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, dari Partai PKB, Lukman Edy memandang pemberitaan media massa nasional utama (mainstream) soal Reuni Aksi 212 objektif berdasarkan fakta-fakta di lapangan. 
 
"Kalau sebagian besar televisi, media cetak dan elektronik menyiarkan fakta sebenarnya dan bukan framing, maka tidak bisa disalahkan. Itu objektivitas media cetak dan elektronik dalam melihat 212," nilai Lukman Edy di Posko Cemara, Jakarta, Kamis. 

Lukman mengatakan TKN sendiri memantau bahwa pemberitaan utama atau
"headline" media cetak banyak sekali yang menampilkan berita Reuni 212 secara objektif dengan dilengkapi foto.

Begitu juga dengan media televisi, meskipun tidak semuanya melakukan siaran langsung di lokasi, namun menurut dia, pemberitaannya cukup banyak. 

"Teman-teman media saya rasa memiliki tanggung jawab menyampaikan apa adanya. Dan teman-teman media bukan pihak yang menutup mata dan telinga terhadap fakta-fakta di lapangan," jelas Lukman Edy yang putra Riau dari Kabupaten Indragiri Hilir ini. 
 
Dia mengatakan jika ada yang tidak puas terhadap pemberitaan media terkait Reuni 212, maka pihak tersebut tidak tuntas dalam melihat demokrasi media. 

"Karakter ingin mendikte media, ingin mem-framing media, itu kan karakter 20 tahun lalu. Sekarang tidak bisa seperti itu," ujar Lukman Edy yang pernah jadi Calon Gubernur Riau pada Pilkada 2018 lalu namun tidak terpilih. 

R1/Hee