
Ilustrasi
Riau1.com - Manajemen Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mengatakan bahwa 1.090 pendaki gunung telah dievakuasi dari Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat setelah gempa mematikan memicu longsor di gunung pada Minggu pagi, 29 Juli 2018.
“Evakuasi terakhir dilakukan satu jam yang lalu ketika kami menemukan tujuh pejalan kaki lokal di Gua Susuk di gunung. Tim penyelamat saat ini memimpin mereka ke [sebuah pos evakuasi di] desa Sembalun, ”kata kepala TNGR, Sudiono, seperti dikutip dari Kompas.com melalui telepon pada hari Selasa.
Sudiono mengatakan tim operasi penyelamatan masih menyisir gunung untuk menemukan orang yang selamat.
"Kami tidak akan menghentikan operasi penyelamatan sampai selesai," katanya.
Gempa berkekuatan 6,4 skala Richter yang menimpa Lombok menewaskan sedikitnya 16 orang, termasuk satu pejalan kaki yang diidentifikasi sebagai Muhammad Ainul Taksin, 26 tahun.
Ainul, yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan, meninggal karena cedera kepala.
Gempa itu juga melukai 355 orang, menghancurkan setidaknya 1.454 rumah dan mengungsi 5.141 orang.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 637 warga negara asing dan 192 orang Indonesia mulai mendaki Gunung Rinjani, gunung berapi tertinggi kedua di negara itu, pada hari Jumat dan Sabtu. Dipercaya bahwa jumlah orang di gunung lebih tinggi, karena mereka yang naik ke puncak pada hari-hari sebelumnya belum turun hingga saat ini.
R1/PAR