Kisah Heroik Seorang Ibu Berenang 15 Meter Melepaskan Anaknya dari Gigitan Buaya di Jambi
Yadi, anak yang diselamatkan ibunya dari terkaman buaya, kini dirawat di rumah sakit.
Riau1.com - Ibu ini benar-benar berani mengejar buaya demi menyelamatkan anaknya. Pelajar kelas 6 SD bernama Yadi Putra (11) nyaris tewas usai diterkam buaya rawa.
Yadi terseret dibawa buaya ke dalam sungai sejauh 15 meter di Kelurahan Teluk Dawan, Kecamatan Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Sabak) Jambi.
Namun, siapa sangka, di balik serangan buaya itu, sang ibu yang mengetahui kejadian tersebut mencoba menyelamatkan anaknya dari mangsa buaya. Bahkan ia harus berenang sejauh 15 meter itu untuk membantu sang anak dari serangan buaya rawa tersebut.
Keberanian sang ibu untuk menyelamatkan anaknya itupun akhirnya berhasil. Buaya itupun kabur dan anaknya tersebut dapat diselamatkan, kemudian Yadi dilarikan kerumah sakit Nurdin Hamzah untuk mendapatkan perawatan.
"Saya beranikan untuk menyelam kesungai untuk merebut anak saya dari gigitan buaya itu. Setelah saya berenang, buaya itu kemudian melepaskan gigitannya lalu kabur. Saya juga tak peduli jika nanti ada buaya lain yang akan menyerang saya tiba-tiba, ketika saya selamatkan anak saya yang sudah terseret sejauh 15 meter," cerita Rasmi kepada wartawan saat ditemui di rumah sakit, Minggu (8/7/2018).
Menurut Rahmi, buaya rawa yang dianggap cukup besar itu tiba-tiba menerkam anaknya dari dalam sungai ketika anaknya mencoba menimba air sungai untuk menyiram bunga di sekitar rumah.
Ia juga membenarkan bahwa selama ini sungai yang tak jauh dari permukiman warga memang menjadi tempat habitatnya buaya. Ia juga mengaku satu warga juga pernah dilaporkan tewas akibat terkaman buaya
Sungai itupun diakui Rahmi tak jauh dari rumahnya tersebut, Ia juga tak menyangka buaya itu muncul dan menyerang anaknya. Kata Rahmi aliran sungai itu memang acap kali jadi tempat singgahnya buaya.
"Memang buaya kadang sering menampakkan diri di sungai itu, namun saya tak menyadari jika anak saya malah nyaris jadi korbannya, setelah anak saya berteriak ketika diserang buaya itu," katanya.
Sementara terpisah, Kepala Seksi Wilayah III BKSDA Jambi, Faried mengatakan jika tim dilapangan saat ini telah menunju ke lokasi sungai dimana tempat kejadian serangan buaya tersebut. Bahkan Ia juga telah mengerahkan tim untuk mencoba mencari keberadaan buaya rawa itu.
"Tim sudah bergerak ke lokasi, selain itu kita juga menuju kerumah sakit tempat anak itu dirawat, untuk meminta kepastian lebih lanjut terkait serangan buaya tersebut. Saya minta, masyarakat tenang, kita akan segera menangkap buaya itu untuk dievakuasi ke daerah lebih aman," katanya seperti dikutip dari detik.com.
"Terakhir memang ada kejadian konflik buaya dan manusia ini, itu pada tahun 2010 lalu dan dilaporkan satu warga itu tewas, dan mungkin saja ada kejadian kecil lainnya yang tidak dilaporkan ke kita. Namun tetap kejadian ini akan kita tindak lanjuti," ujarnya.
R1/Hee