Maskot Asian Games 2018
Riau1.com - Jelang perhelatan Asian Games 2018 yang semakin mendekat, tiga maskot imut ajang olahraga akbar itu akan membawa kegembiraan ke seluruh negeri.
Pada papan reklame digital, lampu jalan dan jembatan kaki, Bhin Bhin seekor burung cendrawasih, Atung seekor rusa, dan Kaka seekor badak bercula satu, mewakili semangat Asian Games 2018.
Dengan mengenakan rompi yang dihiasi dengan motif asmat Papua, Bhin Bhin mewakili strategi, sementara Atung yang mengenakan sarung dengan pola tumpal Jakarta mewujudkan kecepatan. Sementara itu Kaka memakai kalung dengan motif bunga tradisional Palembang yang melambangkan kekuatan.
Tiga maskot tersebut juga muncul dalam bentuk animasi di media sosial dan digunakan dalam kampanye informasi dan iklan yang dirilis oleh lembaga pemerintah.
Dibuat oleh Feat Studio, ketiga maskot itu dipromosikan oleh tim kreatif di bawah pengawasan Komite Pengorganisasian Asian Games Indonesia (INASGOC).
“Tim dibentuk dengan merekrut desainer grafis dan personel kreatif dari beberapa biro desain dan biro iklan. Ini dibantu oleh beberapa lembaga, terutama mereka yang fokus pada manajemen media sosial dan media digital, ”kata Elwin Mok, direktur komunikasi tim kreatif.
Dalam poster yang baru-baru ini dirilis oleh polisi, Bhin Bhin memberi tahu pengguna jalan tentang batas kecepatan.
Elwin mengatakan bahwa tim telah membuat file grafis dan template yang diserahkan ke Kepolisian Jakarta, yang kemudian membuat grafik kustom mereka sendiri secara internal.
Halo SobatPolri...
Bhin-Bhin mau ngasih beberapa tips aman melewati rumah pada saat SobatPolri mudik nanti.
Yuk dicermati dengan baik# polisi #polri #reskrimum #poldametrojaya #ditreskrimum_pmj #dkijakarta #humaspolri #divisi_humaspolri #divisihumaspolri pic.twitter.com/qdxDmQvaV5
- ditreskrimumpmj (@ditreskrimumpmj) 4 Juni 2018
Tim kreatif INASGOC memberikan maskot sekitar 100 tampilan berbeda menggunakan Adobe Photoshop dan Illustrator. Desain kemudian diserahkan ke berbagai pihak, seperti badan pemerintah dan lembaga asing, untuk tujuan promosi.
Menurut Elwin, tim kreatif terdiri dari enam desainer yang dibagi menjadi dua departemen.
Satu tim bertanggung jawab untuk "memperindah kota" melalui desainnya esensi dari Asian Games. Ini juga berurusan dengan instalasi maskot di tempat-tempat seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Sementara itu tim kedua, yang berfokus pada komunikasi, menangani semua masalah lain yang berkaitan dengan maskot dan menyetujui semua desain yang dibuat oleh tim lain.
Elwin mengatakan bahwa desain harus selalu lewat persetujuannya, sebelum diserahkan ke Francis Wanadi, seorang pejabat INASGOC. Tim yang juga dibantu oleh mahasiswa Universitas Bina Nusantara (Binus), memutuskan untuk memiliki maskot mewakili olahraga yang berbeda.
"Maskot ini adalah satu unit dan tidak dapat dipisahkan karena mereka adalah representasi dari semboyan negara kita 'Kesatuan dalam Keragaman'," kata Feat Studio.
Sebelumnya, Feat Studio memenangkan kompetisi pemerintah yang diadakan dua tahun lalu dan kemudian memberikan desainnya kepada pemerintah.
"Kami tidak pernah membayangkan bahwa proposal kami akan dipilih," katanya dalam sebuah pernyataan.
Saat ini, studio desain grafis kecil, yang berbasis di Jakarta, menerima lebih banyak klien berkat portofolio mereka.
"Kami akan terus bekerja seperti biasa, berusaha menjadi lebih baik di semua bidang yang kami kerjakan," katanya.
R1/wer