Ilustrasi-foto diambil dari laman cnnindonesia
RIAU1.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan persediaan kebutuhan konsumsi daging sapi hingga akhir tahun akan terpenuhi, termasuk untuk libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Pasokan berasal dari dalam negeri dan membuka keran impor.
Dikutip dari CNNIndonesia.com Kamis (22/11/2018) direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita menjelaskan proyeksi kebutuhan daging sapi sampai tutup tahun ini diperkirakan mencapai 55,3 ribu ton. Sebagian dari kebutuhan itu akan dipenuhi oleh produksi dalam negeri yang mencapai 35,84 ribu ton.
Sisanya, kebutuhan akan dipenuhi dari pasokan daging sapi impor sebanyak 30,67 ribu ton yang berasal dari Australia, Selandia Baru, India, dan Spanyol. Sebelumnya, Kementan juga mengajukan rekomendasi impor daging sapi, yang kemudian disetujui oleh Kementerian Perdagangan.
Lebih rinci ia menyebutkan, daging sapi impor terdiri dari 18,21 ribu ton daging sapi bakalan atau setara 91,54 ribu ekor sapi. Selain itu, daging sapi serta kerbau sebanyak 12,46 ribu ton atau setara 62,62 ribu ekor.
"Kalau dihitung, maka jumlah persediaan dan kebutuhan itu masih terdapat surplus sebanyak 11,21 ribu ton pada akhir tahun," ujarnya di Kamis (22/11/2018).
Berdasarkan catatan per 22 November 2018, setidaknya ada 16 ribu ton daging sapi impor yang sudah masuk ke Indonesia. Artinya, masih ada daging sapi impor yang belum masuk ke Tanah Air, namun dipastikan akan masuk pada Desember 2018.
"Sudah ada yang masuk berupa sapi hidup dan daging sapi di cold storage, tapi stok yang bergulir berdasarkan pasokan yang dia (importir) miliki. Begitu stok menurun, pasti mereka cepat masukkan. Desember pasti masuk," katanya.
Untuk tahun depan, ia memperkirakan kebutuhan daging sapi tidak akan meningkat signifikan, yaitu hanya meningkat sekitar 5 persen.
"Itu prognosa kebutuhan sementara ini, tapi nanti kami lihat lagi setelah benar-benar selesai tahun ini," tambahnya.
Sumber:CNNIndonesia.com