Gara-gara Himpitan Ekonomi, Seorang Ayah Panjat Tower Telkom di Kantor Bupati Pasaman Mau Bunuh Diri
Petugas membujuk Rahman untuk turun dari Tower, Minggu.
RIAU1.COM - Gara gara tidak tahan dengan himpitan ekonomi yang sulit saat ini, membuat Ayah dua anak ini mencoba mau bunuh diri dengan memanjat Tower Telkom di Kantor Bupati Pasaman, Sumatera Barat, Minggu 11 November 2018 sore.
Ayah dua anak ini bernama Rahman, warga Tampang, Nagari Durian Tinggi, Kecamatan Lubuksikaping, Kabupaten Pasaman. Dia membuat heboh lantaran aksi nekatnya memanjat tower telekomunikasi setinggi 20 meter.
Seperti dikutip Riau1.com dari Antaranews.com, Aksi tersebut dilakukan untuk percobaan bunuh diri oleh pria itu, Minggu sekitar pukul 15.40 Wib,diketahui warga yang tengah memanfaatkan akses internet gratis di komplek Kantor Bupati Pasaman itu. Mereka lalu melaporkan kejadian ini kepada petugas Pol PP setempat.
Beruntung, percobaan bunuh diri yang hendak dilakukan Rahman berhasil digagalkan Kepolisian Polres Pasaman dibantu TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman, dengan cara membujuk korban.
Proses evakuasi penyelamatan aksi nekat percobaan bunuh diri ini berlangsung selama dua jam, dilakukan oleh Kapolsek Lubuksikaping, Iptu Fion J Hayes, bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD bersama keluarga korban.
Untuk menggagalkan aksi Rahman yang hendak mengahiri hidupnya dengan cara melompat dari atas tower, tiga orang dari tim regu penyelamat naik ke atas tower untuk membujuk korban agar tidak melakukan aksinya itu.
Aksi nekat penjual roti bakar sandwich menarik perhatian dari masyarakat Lubuksikaping.
Dalam hitungan menit, ratusan warga sudah memadati jalan Ahmad Yani dan halaman belakang kantor Bupati Pasaman, untuk menyaksikan aksi penyelamatan terhadap korban.
"Pak Kapolsek Lubuksikaping, Iptu Fion, berhasil membujuk korban agar mengurungkan niatnya untuk mengakhiri hidup. Upaya itu tampaknya berhasil. Sehingga korban mau dievakuasi petugas," ujar salah seorang warga.
Usai dievakuasi, ia langsung dibawa ke RSUD Lubuksikaping oleh personel kepolisian.
Namun, menurut informasi yang diterima korban sudah semalaman tidak pulang ke rumah. Faktor ekonomi yang tengah melilit keluarganya diduga menjadi penyebabnya.
R1/Hee