BPBD Agam Lakukan Simulasi Gempa yang Melibatkan Ratusan Siswa SD di Banuhampu
Ratusan anak SD di Banuhampu meletakkan tas di atas kepala saat simulasi menghadapi gempa dan bencana.
RIAU1.COM - Simulasi gempa bumi dan tsunami sangat penting bagi siswa menghadapi bencana alam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, memberikan pelatihan dan simulasi menghadapi bencana gempa, tsunami, longsor, banjir dan lainnya.
BPBD mengimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan diri dan keluarga untuk mengantisipasi potensi bencana alam yang kerap melanda daerah itu.
"Ini harus dilakukan karena Agam merupakan daerah rawan bencana seperti, longsor, gempa bumi, erupsi gunung, banjir dan tsunami," kata Kepala BPBD Agam, Muhammad Lutfi Ar didampingi Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Yunaidi di Lubukbasung, seperti dilansir Antara, Minggu 21 Oktober 2018.
Ia mengatakan, potensi bencana itu sangat tinggi karena daerah itu mempunyai dataran tinggi, dataran rendah hingga gunung api aktif.
Untuk itu, kesiapsiagaan diri sendiri itu sangat penting agar tidak menjadi korban bencana nantinya.
"Selalu tingkatkan kewaspadaan dengan cara menghindari daerah rawan saat curah hujan tinggi dan menggungsi ke daerah lebih aman saat gempa bumi melanda daerah itu," katanya.
Ia menambahkan, bila terjadi bencana kesiapsiagaan diri dan keluarganya sangat menentukan agar tidak menjadi korban.
Dengan kondisi itu, pembelajaran tentang kebencanaan perlu diberikan setiap sekolah dan warga.
Untuk menyikapi itu, BPBD setelah telah melakukan sosialisasi dan simulasigempa, tsunami dan bencana lainnya.
"Sosialisasi dan simulasi ini kita lakukan untuk menindaklanjuti imbauan dan edaran Gubernur Sumbar tentang perlunya kesiapsiagaan dengan memperhatikan beberapa alat sarana dan prasarana kebencanaan," katanya.
Pada Sabtu (20/10), katanya, BPBD Agam melakukan sosialisasi dan simulasi gempa bumi kepada 224 siswa SDN 24 Taluak Ampel Suku, Kecamatan Banuhampu.
Kegiatan itu juga melibatkan 14 guru dan masyarakat sekitar.
"Nagari Taluak ini sering diguncang gempa bumi karena berdekatan dengan Gunung Marapi," katanya.
Kepala SDN 21 Taluak Ampek Suku, Hafrina Oktavienny, memberikan apresiasi kepada Tim BPBD Agam yang telah memberikan sosialisasi dan simulasi gempa bumi kepada siswa, guru dan masyarakat sekitar.
"Kami baru pertama kali mendapat sosialisasi tentang kebencanaan dan simulasi gempa bumi ini," katanya.
R1/Hee