Seperti Ini Penjelasan Pembiayaan Pembangunan Jalan Tol di Riau

16 April 2022
Salah satu tol di Riau

Salah satu tol di Riau

RIAU1.COM - Keraguan atas keberlanjutan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), karena keterbatasan anggaran terjawab. Kini, pemerintah telah punya solusi skema pembiayaan pembangunan jalan tol termasuk infrastruktur lainnya.

Hal itu terungkap setelah ditandatanganinya Perjanjian Induk atau Head of Agreement (HOA) antara Indonesia Investment Authority (INA) dengan Hutama Karya dan Konfirmasi Dimulainya Transaksi INA dengan Waskita Karya melalui Waskita Toll Road, Kamis (14/04/2022), di Gedung Djuanda I, Kementerian Keuangan, Jakarta.
 
Tahap awal, nilai kerja sama pembiayaan pembangunan ini mencapai Rp39 triliun.

“Hari ini saya sangat senang telurnya pecah, sudah ditandatangani tadi nilainya kurang lebih Rp39 triliun lebih. Ini akan memberikan efek kepercayaan/trust dari domestik maupun dari internasional, terhadap cara-cara pengelolaan keuangan kita, manajemen yang kita harapkan nanti governance yang ada di INA, tata kelola yang ada di INA betul-betul memang bisa menumbuhkan sebuah trust/kepercayaan dari internasional maupun domestik,” ujar Presiden Jokowi seperti dimuat Padangkita.

Mengingat besarnya investasi yang dibutuhkan untuk membangun jalan tol, lanjut Presiden, pemerintah telah meluncurkan INA, sebagai alternatif skema pembiayaan yang dapat digunakan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia yang akan menimbulkan multiplier effect bagi perekonomian Indonesia.

Kerja sama investasi yang dilakukan oleh INA dengan Hutama Karya dan Waskita Karya mencakup investasi pada proyek di Jalan Tol Trans-Sumatra dan Jalan Tol Trans-Jawa.

Presiden merasa senang dengan adanya kerja sama ini, terutama mengingat kebutuhan anggaran untuk merampungkan Jalan Tol Trans-Sumatra dari Lampung sampai ke Aceh sejauh 2.900 kilometer sangat besar.

Diketahui, sejauh ini pemerintah melalui sejumlah BUMN, seperti PT Hutama Karya (Persero) dan Waskita Karya (Persero) Tbk. Terus melanjutkan pembangunan jalan tol yang meliputi Jalan Tol Trasn Sumatra (JTTS), Jalan Tol Trans Jawa (JTTJ) dan jalan tol di Pulau Kalimantan serta Sulawesi.

Khusus di JTTS, sejumlah jalan tol masih banyak yang menunggu pembangunan. Di Sumatra Barat (Sumbar), misalnya, ada Jalan Tol Padang-Pekanbaru yang tengah dibangun dan akan dibangun. Jalan tol ini merupakan bagian sirip atau feeder dari JTTS. Kemudian juga ada Jalan Tol Dharmasraya-Rengat yang juga menjadi bagian sirip JTTS.

Untuk diketahui, Jalan Tol Padang-Pekanbaru sepanjang 255 km, terdiri dari enam seksi yaitu, Seksi I Padang-Sicincin sepanjang 36,15 kilometer dan Seksi II Sicincin-Bukittinggi 38 kilometer.
 
Kemudian, Seksi III Bukittinggi-Payakumbuh 34 kilometer, Seksi IV Payakumbuh-Pangkalan 58 kilometer, Seksi V Pangkalan-Bangkinang 56 kilometer, dan Seksi VI Bangkinang-Pekanbaru 40 kilometer.

Dari 5 ruas, yang segera rampung baru satu seksi, yakni Seksi VI Pekanbaru-Bangkinang. Sedangkan ruas yang dimulai dari Kota Padang, yakni Padang-Sicincin sedang dibangun. Kemudian Seksi II, Seksi III, Seksi IV dan Seksi V, masih dalam perencanaan.

Begitu juga Jalan Tol Dharmasrya-Rengat yang diperkirakan sepanjang 134 km masih dalam proses perubahan tata ruang dan menyusul pembebasan lahan. Pembangunan jalan tol ini saja akan membutuhkan biaya yang sangat besar.*