Masih Ingat Dengan Bapak Ini? As'ad Human, Pelopor Buku Iqra

Masih Ingat Dengan Bapak Ini? As'ad Human, Pelopor Buku Iqra

13 Januari 2021
K.H. As’ad Humam (Foto: Istimewa/internet)

K.H. As’ad Humam (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Dari dulu hingga saat ini, metode dasar paling populer untuk dapat membaca Al Quran dengan cepat di Indonesia adalah mempelajari buku Iqra.

Buku Iqra yang paling populer adalah karangan K.H. As’ad Humam. Akrab dengan penampakan berwujud lelaki tua berpeci hitam di sampul belakang buku karyanya tersebut dikutip dari era.id, Rabu, 13 Januari 2021.

Lantas siapa sebenarnya K.H. As’ad Humam itu?.

As’ad Humam sendiri lahir di Yogyakarta tahun 1933. Di usia belia, bapak legenda masa kanak-kanak Islam Indonesia ini sempat mengalami pengapuran tulang belakang pada usia 18 tahun akibat terjatuh dari pohon.

Membuat lehernya tak bisa digerakkan dan mesti berjalan dengan bantuan tongkat. Membuat dia tak bisa menyelesaikan sekolah karena penyakit.

Dimana, As'ad hanya sampai kelas II Mualimin Muhammadiyah di Yogyakarta.

Karya buku Iqra nya dimulai ketika bertemu dengan K.H. Dachlan Salim Zarkasyi asal Semarang yang menemukan Qiroati, sebuah metode belajar membaca Alquran.

Dari sana ia menganalisis metode Qiroati dan menemukan solusi untuk meningkatkan pencapaian metode tersebut yang diberi nama Iqra.

Bukan tanpa rintangan, K.H. As’ad Humam sempat mendapat penolakan dari karyanya tersebut. Termasuk dari .H. Dachlan Salim Zarkasyi. Alasannya, karena Dachlan merasa metode Qiroati adalah cara belajar baku dan tidak bisa dicampuri oleh metode lain.

As'ad dan Dachlan sempat bersitegang pada 1990. Dan tak lama, akhirnya dapat didamaikan hingga Iqra diperkenalkan ke masyarakat.

Berkat Iqra, entah sudah berapa anak Indonesia dengan cepat membaca Alquran.

Ketika Iqra terus memberi manfaat kepada banyak orang, kesehatan As'ad semakin memburuk. Ia perlahan lumpuh dan menghembuskan nafas terakhirnya pada Jumat, 2 Februari 1996.