Sejarah Impor Kedelai, Sudah Ada Sejak Hindia Belanda

Sejarah Impor Kedelai, Sudah Ada Sejak Hindia Belanda

12 Januari 2021
Tanam paksa ere Hindia Belanda (Foto: Istimewa/Soekapoera Institute Indonesia)

Tanam paksa ere Hindia Belanda (Foto: Istimewa/Soekapoera Institute Indonesia)

RIAU1.COM - Impor kedelai bukan terjadi beberapa tahun belakangan ini.

Sudah ada sejak Indonesia masih bernama Hindia Belanda dikutip dari historia.id, Selasa, 12 Januari 2021.

Puncaknya terjadi pada 1920an dengan jumlah impornya mencapai 200 ribu ton untuk kebutuhan 35 juta penduduk. Dari 200 ribu ton kedelai, 95 ribu ton lebih berasal dari Manchuria, sebuah wilayah kuno di sebelah timur laut Tiongkok dekat perbatasan dengan Korea Utara dan Rusia.

Kedelai bisanya digunakan untuk membuat tempe, tahu, dan kecap. Alasan memilih kedelai impor karena lebih berkualitas dan pasokannya lebih stabil dibandingkan dengan lokal.

Membuat Hindia Belanda saat itu menjadi wilayah jajahan pengimpor kedelai terbesar di dunia. Memasuki masa kemerdekaan, impor kedelai menurun.

Kebutuhan terhadap kedelai juga stagnan. Masa-masa setelahnya sampai era Demokrasi Terpimpin Soekarno, data produksi tempe juga sangat minim.