Rizal Ramli (Foto: Istimewa/Pikiran Rakyat)
RIAU1.COM - Ekonom senior Rizal Ramli menyayangkan pernyataan Presiden RI Joko Widodo tentang efektivitas dampak dari penyaluran subsidi pupuk pada negara.
Rizal Ramli menyampaikannya melalui akun media sosial Twitter miliknya, @RamliRizal, Senin, 11 Januari 2021.
"Kok ndak ada yg ngingetin bahwa itu 'false argument': @jokowi Geram Subsidi Pupuk Rp33 T ? Itu pertanyaan salah arah," terangnya.
Alasannya karena petani akan lebih jatuh lagi jika hasil produksi pertanian tanpa diimbangi dengan pupuk bersubsidi.
Menurutnya, hal ini sebabkan oleh rasio harga dasar gabah terhadap pupuk non subsidi.
"Prodiksi padi tanpa subsidi akan lebih anjlok lagi. Krn ratio harga dasar gabah thd pupuk non-subsidi kurang dari 1," terangnya.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo menilai suntikan subsidi pupuk bagi petani yang diberikan belum berkontribusi besar bagi negara.
Ini dikemukakannya saat meresmikan pembukaan rapat kerja nasional pembangunan pertanian tahun 2021 di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta dikutip dari cnbcindonesia.com.
"Return-nya apa? Apakah produksi melompat naik? Saya tanya kembaliannya (ke negara) apa? Kalau (subsidi sudah disalurkan) 10 tahun, sudah Rp 330 triliun. Itu angka yang besar sekali," terangnya.