Sejarah 3 Januari: Proses Pemindahaan Ibu Kota Jakarta ke Yogyakarta

Sejarah 3 Januari: Proses Pemindahaan Ibu Kota Jakarta ke Yogyakarta

3 Januari 2021
Ilustrasi (Foto: Istimewa/internet)

Ilustrasi (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Dalam kondisi tengah terjepit karena digempur tentara Belanda, tepat hari ini proses pemindahaan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta menuju Yogyakarta terjadi tahun 1946.

Penggagasnya adalah Sultan Hamenkubuwono IX dikutip dari liputan6.com, Minggu, 3 Januari 2021.

Semua bermula ketika terjadi Agresi Militer I Belanda pada 29 September 1945.

Lima bulan setelah deklarasi kemerdekaan RI atau tepatnya pada 2 Januari 1946, Sultan HB IX mengirim kurir ke Jakarta dan menyarankan agar ibu kota NKRI dipindahkan ke Yogyakarta.

Namun, pemindahaan baru terjadi pada 4 Januari 1946. Presiden Soekarno memindahkan ibu kota negara ke Yogyakarta. 

Alasan paling mendasar karena Jakarta telah jatuh ke tangan Belanda. Sementara Yogyakarta dinilai paling siap dari sisi ekonomi, politik, dan keamanan.

Seiring berjalannya waktu Agresi Militer Belanda II pada 29 Desember 1948 membuat Yogyakarta sebagai ibu kota NKRI jatuh ke tangan kompeni.

Presiden Soekarno tak tinggal diam, dia memberikan surat kuasa kepada Safruddin Prawiranegara yang berada di Bukittinggi untuk mendirikan pemerintahan darurat.

Setelah kondisi pemerintahan kembali normal, ibu kota kembali ke Jakarta.