Benarkah Lagu Nenek Moyangku Seorang Pelaut Menggambarkan Kejayaan Maritim Indonesia ?

Benarkah Lagu Nenek Moyangku Seorang Pelaut Menggambarkan Kejayaan Maritim Indonesia ?

23 Oktober 2020
Ilustrasi Kapal Pinisi (Foto: Istimewa/internet)

Ilustrasi Kapal Pinisi (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Dari kecil kita biasanya sudah dikenalkan dengan lagu-lagu anak-anak yang mengandung pesan moral tinggi.

Salah satu lagu itu berjudul Nenek Moyangku Seorang Pelaut ciptaan Saridjah Niung atau yang dikenal dengan Ibu Soed pada 1940.

Lagu ini dengan jelas menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang memiliki dan menguasai pengetahuan tentang kemaritiman. Apakah benar Indonesia adalah bangsa maritim, bangsa yang memiliki nenek moyang pelaut ?.

Dikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Jumat, 23 Oktober 2020, di era masa prasejarah, protosejarah hingga masa sejarah abad ke-5 sampai 15 Masehi, kemaritiman bangsa Indonesia disegani terutama di wilayah Asia Tenggara.

Dibuktikan dari situs kubur prasejarah sampai protosejarah di Binangun, Leran, Plawangan, dan Tanjungan di Pantura Jawa.

Situs ini menginformasikan di abad ke-5 bahwa kawasan tersebut pernah hidup manusia-manusia yang memiliki status sosial-ekonomi yang tinggi.

Salah satu buktinya ketika ditemukannya beberapa kuburuan berupa wadah tempayan hingga nekara perunggu ciri khas dari orang-orang yang hidup di kawasan pantai dan para pelaku kemaritiman.

Mereka diperkirakan berasal dari ras Austromelanesoid bersamaan waktunya dengan manusia Niah di Serawak, Malaysia, dan manusia Tabon di Palawan, Filipina yang berlayar hingga ke Nusantara.

Atau, nenek moyang Indonesia telah mengarungi Laut Cina Selatan, Pasifik, dan berakhir di Samudera Indonesia. Hingga masa-masa kejayaan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Diakui sebagai bangsa maritim yang amat disegani.