Sejarah 23 Oktober: Lahirnya Ibu Kota Kalimantan Barat, Pontianak

23 Oktober 2020
Kota Pontianak dari atas udara (Foto: Istimewa/internet)

Kota Pontianak dari atas udara (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Tepat hari ini, Kota Pontianak didirikan tahun 1771 oleh sultan pertamanya, Syarif Abdurrahman Alkadrie.

Syarif Abdurrahman Alkadrie yang saat itu belum menjadi sultan membuka hutan di persimpangan tiga Sungai Landak Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Kapuas dikutip dari pontianakkota.go.id, Jumat, 23 Oktober 2020.

Awalnya disana mereka mendirikan balai dan rumah sebagai tempat tinggal. Lalu menamakannya dengan Pontianak.

Seiring perjalanan waktu, balai dan rumah tinggal itu berkembang hingga menjadi perkotaan dan dikenal sebagai kota perdagangan dan pelabuhan.

Dia baru dilantik menjadi sultan pada 1192 Hijriah. Ditandai dengan berdirinya Mesjid Raya Sultan Abdurrahman Alkadrie dan Istana Kadariah, yang sekarang terletak di Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur.

2 tahun setelah dia dilantik kolonialis Belanda datang dari Batavia utusannya Petor sebagai Asistent Resident dari Rembang bernama Willem Ardinpola. Oleh sultan, mereka ditempatkan di seberang Keraton Pontianak yang terkenal dengan nama Verkendepaal.

Sejak saat itu, Belanda mulai membuat perjanjian dengan Sultan Pontianak tentang penduduk Verkendepaal untuk dijadikan tempat kegiatan mereka.

Seperti Pemerintah Resident het Hoofd Westeraffieling van Borneo atau Kepala Daerah Keresidenan Borneo lstana Kadariah Barat.

Lalu membuat Asistent Resident het Hoofd der Affleeling van Pontianak atau Asistent Resident Kepala Daerah Kabupaten Pontianak.

Selanjutnya ada lagi Controleur het Hoofd Onderaffleeling van Pontianak/ Hoofd Plaatselijk Bestur van Pontianak atau Kepatihan yang membawahi Demang het Hoofd der Distrik Van Pontianak Asistent Demang het Hoofd der Onderdistrik van Siantan.