Kisah Dibalik Lagu Buruh Tani dan Darah Juang yang Kerap Dinyanyikan Para Demonstran

Ilustrasi (Foto: Istimewa/internet)
RIAU1.COM - Lagu-lagu perlawanan yang kerap dinyanyikan para demonstran seperti Buruh Tani dan Darah Juang memiliki sejarah menarik dibalik pembuataannya.
Untuk lagu yang berjudul Buruh Tani diciptakan oleh Safi'i Kemamang. Sengaja dibuatnya saat ia bergabung dengan Partai Rakyat Demokratik (PRD) di wilayah Jawa Timur dengan judul awal Pembebasan dikutip dari tirto.id, Selasa, 13 Oktober 2020.
Lagu bertemakan perjuangan menurutnya amat dibutuhkan sebagai penyemangat saat rezim Orde Baru tengah ganas-ganasnya.
Tak hanya itu lagu juga dibutuhkan untuk menyatukan buruh, tani, mahasiswa dan kaum miskin perkotaan dalam melawan Orde Baru.
Sehingga terciptalah lagu Pembebasan pada tahun 1996 di Surabaya.
Lirik Lagu Buruh Tani / Pembebasan
Buruh, tani, mahasiswa, kaum miskin kota
Bersatu padu rebut demokrasi
Gegap gempita dalam satu suara
Demi tugas suci yang mulia
Hari-hari esok adalah milik kita
Terbebasnya massa rakyat pekerja
Terciptanya tatanan masyarakat
Demokrasi sepenuhnya
Marilah kawan mari kita kabarkan
Di tangan kita tergenggam arah bangsa
Marilah kawan mari kita nyanyikan
Sebuah lagu tentang pembebasan
Sedangkan untuk lagu Darah Juang diciptakan pada awal 1990-an oleh
John Tobing saat masih berstatus sebagai mahasiswa Fakultas Filsatat UGM, dan kawan-kawan aktivis Keluarga Mahasiswa UGM (KM UGM).
Sebelum lagu tercipta mereka sedang berkumpul di Gejayan, Yogyakarta.
Ketika Johnsony tengah bermain gitar tiba-tiba tercipta sebuah nada. Karena merasa bagus, ia kemudian meminta rekan sesama aktivis di KM-UGM, Dadang Juliantara, untuk menulis liriknya.
Lirik Lagu Darah Juang
Di sini negeri kami
Tempat padi terhampar
Samudranya kaya raya
Tanah kami subur tuan
Di negeri permai ini
Berjuta Rakyat bersimbah ruah
Anak kurus tak sekolah
Pemuda desa tak kerja
Mereka dirampas haknya tergusur dan lapar bunda relakan darah juang kami tuk membebaskan rakyat
Mereka dirampas haknya tergusur dan lapar bunda relakan darah juang kami pada mu kami berbakti padamu kami mengabdi
Di negeri permai ini
Berjuta Rakyat bersimbah ruah
Anak kurus tak sekolah
Pemuda desa tak kerja
Mereka dirampas haknya tergusur dan lapar bunda relakan darah juang kami tuk membebaskan rakyat
Mereka dirampas haknya Tergusur dan lapar bunda relakan darah juang kami pada mu kami berbakti padamu kami mengabdi