Alasan Sukarno Memilih Raden Boentaran Martoatmodjo Sebagai Menteri Kesehatan Pertama RI

30 September 2020
Raden Boentaran Martoatmodjo (berdiri) (Foto: Istimewa/internet)

Raden Boentaran Martoatmodjo (berdiri) (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Saat Presiden Sukarno membentuk kabinet presidensial, Raden Boentaran Martoatmodjo ditunjuk menjadi Menteri Kesehatan pertama RI.

Penunjukkan itu karena dia dianggap mampu membantu pemulihan kesehatan seluruh wilayah Indonesia pasca bebas dari belenggu penjajahan, dikutip dari historia.id, Rabu, 30 September 2020.

Alasan lain, karena dia merupakan salah pendiri Palang Merah Indonesia (PMI). Dia bersama R. Mochtar, Bahder Djohan, dan tiga orang lainnya mendirikan PMI dengan Mohammad Hatta sebagai Ketua Pengurus Besar pertama.

Kiprahnya dimulai saat menerima fasilitas pendidikan Eropa yang baik dari keluarga. Setelah lulus dari sekolah dasar dan menengah di Jawa Tengah, dia melanjutkan pendidikan tingginya ke Stovia di Batavia.

Dalam usia 22 tahun, Boentaran berhasil menyelesaikan sekolah dokternya. Dia lalu ditugaskan ke Semarang sebagai dokter di Kantor Inspektorat. 

Setahun bekerja, dia diterbangkan ke Banjarmasin untuk memberantas penyakit kolera di Kalimantan. Hingga tahun 1928, dia diberi macam-macam jabatan dokter di kantor pemerintahan Belanda di berbagai daerah.

Sementara perjalanan Boentaran di dunia politik dimulai pada akhir masa pendudukan Jepang. 

Ketika menjabat di Chuo Sangi-in, Boentaran pernah mengajukan usulan pendirian Badan Penyelidik Bahan Makanan kepada pemerintah Jepang.

Boentaran juga terkenal aktif dalam memperjuangkan kesehatan rakyat. Menjelang proklamasi, dia semakin aktif mencurahkan waktunya di bidang politik.

Dibuktikan menjadi salah satu tokoh yang hadir di malam pertemuan di Pegangsaan Timur bersama Mohammad Hatta dan Ahmad Subardjo. 

Tak hanya itu, dia juga ikut menghadiri pertemuan di rumah Laksamana Maeda bersama Sajuti Melik dan Iwa Koesoemasoemantri.